tirto.id - Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP periode 2011-2013 Setya Novanto mengaku gemar mengoleksi jam tangan mewah. Hobinya tersebut diakui telah dimulai sejak Novanto masih menjadi pengusaha.
Meski koleksi jam mewahnya diakui banyak, Novanto tak pernah lagi menggunakan aksesoris itu dalam menjalani sidang kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ia mengaku tak ingin memakai jam tangan mewah koleksinya karena sudah menjadi rakyat biasa.
"Ya ini kan sudah rakyat biasa, rakyat yang paling di bawah. Kita sederhana saja sekarang," ujar Novanto di PN Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).
Mantan Ketua Umum Golkar itu mengaku selalu membeli sendiri koleksi jam tangan mewahnya. Ia menampik pernah menerima hadiah jam tangan mewah karena mampu membeli dengan uangnya sendiri.
Novanto diduga menerima hadiah jam tangan mewah merk Richard Mille seri RM 011 dari terpidana kasus korupsi e-KTP Andi Narogong pada 2012 silam. Jam itu dibeli Andi dan Direktur Utama PT Biomorf Lone Wolf Johannes Marliem. untuk Novanto sebagai bagian kompensasi karena Mantan Ketua DPR itu telah membantu proses penganggaran proyek e-KTP.
"Masa terima hadiah, beli saja bisa," kata Novanto menampik kabar penerimaan jam dari orang lain.
Pada persidangan Novanto beberapa pekan lalu, Jaksa KPK sempat memutarkan salah satu rekaman pemeriksaan antara Biro Investigasi Federal (FBI) dengan Marliem. Dalam rekaman tersebut, Marliem mengaku kalau jam yang pernah diberikan pada Novanto sempat mengalami kerusakan.
Kesaksian soal jam rusak juga dibenarkan oleh Andi. "Seinget saya pernah rusak," kata Andi di PN Jakarta pusat, Senin (22/1/2018).
Dalam persidangan Setya Novanto, Jaksa KPK memutarkan salah satu rekaman pemeriksaan antara Biro Investigasi Federal (FBI) dengan Dirut Biomorf Lone Wolf, Johanes Marliem. Perusahaan Biomorf Lone Wolf adalah penyedia produk biometrik merek L-1 yang digunakan di proyek e-KTP.
Dalam rekaman tersebut, Marliem mengaku kalau jam yang pernah diberikan pada Setya Novanto tersebut sempat mengalami kerusakan.
Andi melaporkan kepada Marliem bahwa jam seharga 135 ribu Dolar AS itu diperbaiki ke luar negeri oleh Novanto. Saat itu, seingat Andi, Novanto bahkan ditemani Marliem selama di Amerika untuk memperbaiki jam tersebut.
Terdakwa kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto, membantah dirinya pernah memperbaiki jam mewah Richard Mille M-11 yang pernah diberikan Andi Narogong dan Johannes Marliem. Menurut Novanto, seharusnya ada bukti perbaikan dari pihak Richard Mille bila jam tersebut pernah diperbaiki di luar negeri.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri