Menuju konten utama

Setya Novanto Siap Pimpin Partai Golkar

Bursa calon Ketua Umum Partai Golkar semakin ramai. Kali ini, giliran mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Setya Novanto, yang menyatakan siap memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Setya Novanto pun mengharapkan suara dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) I dan II untuk mendukung pencalonannya.

Setya Novanto Siap Pimpin Partai Golkar
Setya Novanto. ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

tirto.id - Bursa calon Ketua Umum Partai Golkar semakin ramai. Kali ini, giliran mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Setya Novanto, yang menyatakan siap memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Setya Novanto pun mengharapkan suara dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) I dan II untuk mendukung pencalonannya.

"Saya siap maju sebagai calon ketua umum jika mendapat dukungan dari DPD I dan DPD II Partai Golkar yang memiliki hak suara," tandas Setya Novanto di Jakarta, Senin (15/2/2016).

"Saya meyakini pilihan DPD I dan DPD II akan mampu membawa Partai Golkar kembali berjaya menghadapi Pemilu 2019," lanjut pria yang kini menduduki posisi sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR-RI ini.

Setya Novanto juga menyatakan, pencalonan dirinya sebagai kandidat Ketua Umum Partai Golkar tidak terpengaruh dengan perkara dugaan permintaan saham kepada PT Freeport Indonesia yang sempat menyeret namanya. Politisi kelahiran Bandung tanggal 12 November 1954 itu bahkan menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah dalam kasus yang populer dengan istilah “papa minta saham” tersebut.

"Bagi saya tidak berpengaruh, karena saya tidak bersalah dalam kasus tersebut," tandas Setya Novanto.

Partai Golkar sendiri berencana akan menggelar Musyawarah Luar Biasa pada bulan April atau Mei 2016 mendatang. Sejauh ini, sudah ada beberapa nama yang beredar sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar pengganti Aburizal Bakrie. Selain Setya Novanto, ada juga Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Azis Syamsudin, Idrus Marham, Mahyudin, dan beberapa tokoh lainnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Agung Suprio, menilai bahwa Munaslub Partai Golkar bisa dijadikan sebagai momen yang tepat untuk memperbaiki situasi internal partai yang sedang dilanda konflik.

"Munaslub dapat mempersatukan faksi-faksi dalam tubuh Golkar. Sebab melalui Munaslub itu setiap faksi bisa mencalonkan figur yang dianggap tepat dan kredibel," sebut Agung Suprio.

Baca juga artikel terkait BURSA CALON KETUA UMUM PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya

Reporter: Iswara N Raditya