tirto.id - Enam serikat buruh sepakat untuk mendukung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) terkait dengan aksi penyerangan ribuan orang dalam pentas seni bertema "Asik Asik Aksi" yang digelar Minggu (17/9/2017) pekan lalu. Mereka menilai demo yang berakhir ricuh itu tidak bisa diterima dan mencederai demokrasi.
Enam serikat buruh tersebut antara lain: Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI).
“Ini pengkhianatan terhadap demokrasi. Kami menyatakan sikap mendukung LBH Jakarta untuk terus maju memperjuangkan demokrasi, membela rakyat,” kata Jumisih, Wakil Ketua Umum KPBI, dalam konferensi pers di kantor YLBHI, Jakarta, Minggu (24/9/2017).
Para pimpinan serikat buruh ini sepakat massa yang menyerang YLBHI itu termakan hoax yangmenyatakanbahwa YLBHI merupakan "sarang PKI". Padahal faktanya, kata Jumisih, tidak demikian. LBH adalah "rumah" bagi semua orang yang termarjinalkan, di mana serikat-serikat ini adalah sedikit dari klien LBH di dunia perburuhan.
"Soal hoax, buruh itu kalau berjuang juga termakan hoax. Disebut PKI juga. Sementara kalau pemilik modal melanggar hukum, tidak pernah disebut anti-Pancasila. Tidak pernah didemo seperti itu. Makanya saya minta masyarakat juga harus cerdas memfilter informasi," kata Ketua Umum GSBI, Rudi HB Daman.
Said Iqbal, Presiden KSPI, juga mengatakan hal serupa. "Liberalisme, kapitalisme juga anti-Pancasila kok. Kenapa ketika ada PHK sewenang-wenang, jaminan kesehatan yang diskriminarif, penggusuran, itu tidak dikatakan anti Pancasila dan tidak didemo?," kata Iqbal retoris.
Keenam serikat buruh ini sepakat bahwa di alam demokrasi ini, perbedaan pandangan, apalagi hal-hal yang sensitif seperti tragedi 65, harus diakomodir negara. Tidak boleh ada aksi kekerasan hanya karena perbedaan pandangan. Justru yang harus diutamakan adalah sikap ilmiah.
Atas dasar itu, serikat buruh ini menyatakan diri siap jika suatu saat dibutuhkan untuk menjaga LBH. Sebagai informasi, secara hitung-hitungan kasar, jumlah anggota enam serikat ini mencapai jutaan orang. Mereka juga mengatakan seharusnya pemerintah segera mengusut siapa dalang yang ada di balik serangan tersebut.
"Kalau perlu kita demo untuk menekan pemerintah," kata perwakilan KSPSI.
LBH Jakarta sendiri memberikan apresiasi terhadap inisiatif serikat buruh ini. "LBH Jakarta terharu atas inisiatif serikat buruh dengan memberikan pernyataan sikap ini. Ini merupakan bentuk dukungan konkrit bagi kami," kata Alghiffari Aqsa, Direktur LBH Jakarta periode 2015-2018.
Ribuan orang mengepung kantor YLBHI yang ada di Jalan Diponegoro, Jakarta, saat acara pentas budaya tersebut selesai. Akibatnya, peserta, panitia, dan beberapa orang LBH terjebak di dalam gedung hingga Senin dini hari. Mereka kemudian berhasil di evakuasi pihak kepolisian setelah massa dibubarkan paksa.
Penulis: Rio Apinino
Editor: Abdul Aziz