Menuju konten utama

Seorang Pria Ditangkap karena Lakukan Teror Penusukan di Manchester

Teror penusukan menyebabkan tiga orang terluka dan dirawat di rumah sakit setempat.

Seorang Pria Ditangkap karena Lakukan Teror Penusukan di Manchester
Ilustrasi pembunuhan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Seorang pria berusia 25 tahun ditangkap karena melakukan teror penusukan di Stasiun Manchester Victoria, Manchester, Inggris pada malam Tahun Baru 2019. Pria itu menyerang orang-orang di stasiun hingga menyebabkan tiga orang menderita luka tusukan.

Dilansir dari BBC, tiga korban yaitu seorang wanita berusia 50-an yang menderita luka di wajah dan perut, seorang pria (juga berusia 50-an tahun) mengalami cedera di perutnya, dan seorang polisi berusia 30-an menderita yang menderita luka di pundaknya.

The Sun menulis, kasus ini tengah diselidiki polisi anti-teorisme setelah tersangka meneriakkan slogan-slogan Islamis. Rekaman setempat menunjukkan tersangka berteriak “Allahu Akbar” dan “hidup khilafah”.

Sekitar pukul 9 malam waktu setempat, sebelum melakukan penusukan, ia juga mengoceh tentang kebijakan luar negeri Inggris yang dinilai merugikan.

Tersangka telah "diperiksa oleh staf medis spesialis dan ditahan di bawah Undang-Undang Kesehatan Mental". Para pejabat anti-terorisme juga sedang menemukan apa yang menjadi motif tersangka.

Selama konferensi pers, kepala Polisi Greater Manchester (GMP), Ian Hopkins mengatakan insiden tersebut diperlakukan sebgai penyelidikan teroris dan bahwa para petugas telah bekerja sepanjang malam mengumpulkan detail.

“Tadi malam kami mengalami serangan mengerikan pada orang-orang untuk sekadar menikmati perayaan Malam Tahun Baru di Manchester. Aku turut berduka untuk pasangan yang masih dirawat di rumah sakit karena cedera serius dan untuk petugas Polisi Transportasi Inggris pemberani yang juga ditusuk,” kata Hopkins seperti dikutip The Guardian.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May pada 1 Januari 2018 lewat akun Twitter @theresa_may menyampaikan simpati atas kejadian tersebut.

“Turut berduka untuk orang-orang yang terluka dalam dugaan serangan teroris di Manchester tadi malam. Saya berterima kasih kepada layanan darurat atas tanggapan mereka yang berani,” tulis May.

Kejadian ini mengingatkan publik pada serangan teroris pada 22 Mei 2017 lalu di Inggris. Pelaku bom bunuh diri Salman Abedi menewaskan 22 orang saat konser Ariana Grande.

Menindaklanjuti itu, pada hari Selasa pagi, petugas bersenjata menyerbu sebuah kediaman di daerah Bukit Cheetham yang diduga menjadi rumah pelaku. Tersangka tinggal bersama orang tua dan saudara-saudara kandungnya.

Baca juga artikel terkait PENUSUKAN atau tulisan lainnya dari Isma Swastiningrum

tirto.id - Hukum
Penulis: Isma Swastiningrum
Editor: Dipna Videlia Putsanra