Menuju konten utama

Korban Tewas Akibat Bom Konser Ariana Grande Jadi 22 Orang

Kepolisian Manchester yakin bahwa serangan tersebut dilakukan oleh satu orang yang memiliki alat peledak dan yang juga dinyatakan tewas dalam pemboman tersebut.

Korban Tewas Akibat Bom Konser Ariana Grande Jadi 22 Orang
Polisi dan layanan darurat lainnya terlihat di dekat Manchester Arena setelah laporan sebuah ledakan. Polisi telah mengkonfirmasi bahwa mereka menanggapi sebuah insiden selama sebuah konser Ariana Grande di tempat tersebut. FOTO/AP

tirto.id - Berdasarkan informasi terbaru yang dilansir dari NBC News, korban bom di konser Ariana Grande bertambah menjadi 22 orang dan setidaknya 59 orang lain luka-luka. Ledakan di Manchester Arena itu diduga merupakan bom bunuh diri yang terjadi beberapa saat setelah Ariana Grande menutup konsernya.

Saksi mata menggambarkan dia mendengar bunyi ledakan besar setelah pukul 22.30 waktu setempat di pintu masuk Arena bersamaan dengan ribuan orang berusaha keluar dari konser sang musisi Amerika Serikat, Ariana Grande.

Sementaa itu, saksi lain mengaku melihat kepulan asap dan mencium bau gosong di area depan Manchester Arena, yang lain mengatakan melihat paku bertebaran di lantai.

Kepala polisi Manchester, Ian Hopkins mengatakan bahwa para penyidik telah berkoordinasi dengan intelijen Inggris.

Pada sebuah konferensi pers pada Selasa (23/5/2017), Hopkins mengatakan bahwa polisi yakin bahwa serangan tersebut dilakukan oleh satu orang yang memiliki alat peledak dan yang juga dinyatakan tewas dalam pemboman tersebut.

Dia menambahkan bahwa anak-anak termasuk di antara mereka yang terbunuh dalam ledakan tersebut. Untuk diketahui, gedung konser berkapasitas 21.000 orang dipenuhi penonton yang sebagian besar anak-anak.

Sebuah video yang diposting di Twitter memperlihatkan para penggemar yang kebanyakan anak muda, berteriak, dan berlari keluar dari arena. Lusinan orang tua yang panik spontan bergegas mencari anak-anak mereka, memposting foto dan meminta informasi melalui media sosial.

"Kami sedang mau keluar dan saat kami tepat dekat pintu terjadi ledakan besar dan semua orang berteriak," kata penonton konser Catherine Macfarlane kepada Reuters.

"Ledakan itu besar sekali sampai-sampai mengguncang dada Anda. Kacau sekali. Semua orang lari, berteriak, dan berebut keluar."

Paula Robinson (48) dari West Dalton, sekitar 40 mil arah timur Manchester, mengaku saat itu tengah berada di stasiun kereta depan Manchester Arena bersama suaminya saat ledakan terjadi. Mereka berdua menyaksikan puluhan remaja histeris berteriak dan berlari menjauhi Manchester Arena.

"Kami lari," kata Robinson. "Hanya beberapa detik setelah ledakan itu. Saya lari bersama remaja-remaja itu."

Robinson mengantarkan lusinan remaja putri ke Hotel Holiday Inn Express yang berdekatan dengan gedung konser. Dia mencuit lewat ponselnya untuk mengabarkan orang tua para remaja dan meminta orang tua mereka menemui anak-anak mereka di hotel itu.

Sejak mencuit itu, ponsel Robinson tak henti berdering.

"Para orang tua panik berlari menemui anak-anak mereka," kata dia seperti dikutip Reuters. "Banyak sekali anak-anak di Holiday Inn."

Sementara itu, juru bicara Ariana Grande (23) menyatakan sang penyanyi baik-baik saja. Beberapa jam setelah ledakan terjadi usai konsernya di Manchester Arena, Ariana menulis di media sosial bahwa dia merasa "hancur".

"Hancur dari lubuk hatiku. Saya sangat sedih. Saya tidak dapat berkata-kata," kata Grande di Twitter pribadinya.

Baca juga artikel terkait BOM MANCHESTER atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari