tirto.id - Salah seorang perangkat pertandingan Liga 1 bercerita kepada Najwa Shihab tentang bagaimana Liga 1 bergulir dengan banyak permainan.
“Hampir semua klub di Liga 1 terlibat dalam permainan ini,” katanya kepada Najwa Shihab dan Tirto.
“Saya mulai bekerja sebagai perangkat pertandingan sejak pertengahan tahun 2000an, dan sejak saya bertugas ya sudah begitu. Bedanya dulu lebih brutal, sekarang lebih rapi,” sambungnya lagi.
Perangkat pertandingan ini bersedia diwawancarai oleh Najwa Shihab secara tertutup pada Selasa, 19 Februari 2019 di kantor Satgas Antimafia Bola. Wawancara dengan perangkat pertandingan ini akan tayang di Mata Najwa malam ini, 20 Februari 2019, pukul 20.00, di Trans 7.
Dalam keterangan yang akan tayang nanti malam itu, dia menyebutkan beberapa pertandingan yang dia ketahui sudah diatur, termasuk menyebutkan nama-nama petinggi PSSI yang terlibat dalam pengaturan tersebut berikut besaran uang yang diserahkan.
Ia mengatakan bahwa perangkat pertandingan tidak bisa mengatur skor, apalagi sampai mengatur gol terjadi di menit berapa. Yang bisa dilakukan oleh perangkat pertandingan hanya membantu siapa yang memenangkan laga.
“Makanya uangnya selalu dibagi rata ke semua perangkat pertandingan, bukan hanya wasit tengah saja, termasuk wasit keempat,” ujarnya.
Saat ditanya bagaimana cara wasit mengkondisikan tim tertentu untuk menang, yang bersangkutan mengatakan tiap perangkat punya cara yang berbeda-beda.
“Ada yang pakai jurus pamungkas dengan ngasih penalti, tapi sekarang sedikit yang seberani itu,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa salah satu cara wasit membantu sebuah tim adalah dengan membiarkan pelanggaran-pelanggaran terjadi tanpa meniup pluit atau sebaliknya: bukan pelanggaran tapi wasit malah meniup pluit.
“Kalau pemain asing dilanggar terus-terusan, tapi wasit enggak meniup pluit, lama-lama dia bisa emosi. Kalau dia pemain terpenting di timnya, ya kalau dia sudah emosi maka permainan timnya dengan sendirinya akan rusak,” sambung dia lagi.
Selain itu, ada wasit yang hanya bekerja sesuai pesanan dalam tempo singkat saja.
“Satu dua menit dia biarkan tim tertentu main seenaknya, supaya tim itu bisa memanfaatkannya. Setelah itu permainan dipimpin sesuai aturan lagi seperti biasa,” tambahnya.
Semua perangkat pertandingan disebut sudah tahu sama tahu.
“Di antara kami semua, sih, sudah tahu siapa dapat berapa di pertandingan apa. Enggak ada rahasia, kok. Lumrah saling bertanya: 'eh, kemarin lu dapat berapa?'" katanya lagi.
Dia mengatakan peran seseorang di Komite Wasit PSSI (Mata Najwa akan menayangkan nama-nama yang ia sebut) dalam pengaturan pertandingan ini sangat penting karena dialah yang berperan besar mengatur mana wasit yang dipakai di pertandingan-pertandingan tertentu.
“Kami ini enggak pengin sebenarnya. Tapi kalau kami enggak nurut, repotlah. Kami enggak akan dapat penugasan lagi,” pungkasnya.