Menuju konten utama

Senat Menyetujui Pemakzulan Rousseff

Senat hanya memerlukan dua pertiga suara mayoritas untuk memberhentikan Rousseff. Dilma Rousseff, perempuan pertama yang menjadi presiden Brasil.

Senat Menyetujui Pemakzulan Rousseff
Demonstran berkumpul dalam aksi protes menuntut pemakzulan bagi Presiden Brasil Dilma Roussef, bagian dari aksi protes nasional di Paulista Avenue, pusat keuangan Sao Paulo, Brasil, MInggu (16/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Paulo Whitaker
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-rousseff-brazil020115.JPG
ANTARA FOTO/REUTERS/Paulo Whitaker
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-impeachment-brazil170815.JPG
Brazil's President Dilma Rousseff (L) and her daughter Paula ride towards Congress for Rousseff to be sworn in for a second four-year term in Brasilia January 1, 2015. Rousseff has pledged to take a stance against corruption and must also reverse economic weakness that has cost her support among Brazil's middle class as she looks forward to her second term. REUTERS/Ricardo Moraes (BRAZIL - Tags: POLITICS TPX IMAGES OF THE DAY)
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-brazil-nationwide-protest-140320161.JPG
Demonstrators attend a protest against Brazil's President Dilma Rousseff, part of nationwide protests calling for her impeachment, in Sao Paulo, Brazil, March 13, 2016. REUTERS/Paulo Whitaker TPX IMAGES OF THE DAY
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-demonstration-brazil140315.JPG
Workers take part in a demonstration in defense of Brazil's President Dilma Rousseff and the state-run oil company Petrobras, in front of the Petrobras headquarters in Rio de Janeiro March 13, 2015. Demonstrations were planned throughout 27 states on Friday, ahead of a planned nation-wide protest on Sunday calling to remove Rousseff from power. REUTERS/Ricardo Moraes (BRAZIL - Tags: POLITICS ENERGY CIVIL UNREST TPX IMAGES OF THE DAY)
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-brazil-protest-140320162.JPG
Demonstrators depicting Brazil's former president Luiz Inacio Lula da Silva (R) and Brazil's President Dilma Rousseff attend a protest against Rousseff, part of nationwide protests calling for her impeachment, in Brasilia, Brazil, March 13, 2016. REUTERS/Ueslei Marcelino TPX IMAGES OF THE DAY
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-brazil-protest-rousseff-141215.JPG
Demonstrators carry a coffin with the Worker's Party flag and an image depicting Brazil's President Dilma Rousseff during a protest calling for the impeachment of Rousseff in front of the National Congress in Brasilia, Brazil, December 13, 2015. REUTERS/Ueslei Marcelino TPX IMAGES OF THE DAY
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-brazil-dilma-impeachment-26082016.JPG
Ahli hukum Janaina Paschoal (tengah), penulis pengaduan yang berasal dari proses pemakzulan terhadap presiden yang ditangguhkan Dilma Rousseff, berbicara dengan senator dalam rapat terakhir tentang debat dan pengumpulan suara untuk percobaan pemakzulan Rousseff di Brasilia, Brazil, Jumat (26/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino/cfo/16
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-rousseff-conference-pers-brazil-170316.JPG
Brazil's President Dilma Rousseff attends a news conference at the Planalto Palace in Brasilia, Brazil March 16, 2016. REUTERS/Adriano Machado TPX IMAGES OF THE DAY
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-rousseff-brasilia180815.JPG
Brazil's President Dilma Rousseff (2nd R) rides her bicycle near the Alvorada Palace in Brasilia, Brazil, August 17, 2015. Despite protests by hundreds of thousands of Brazilians against Rousseff and ongoing calls for her impeachment, little suggests radical change in Brazil anytime soon. With the country hobbled by legislative gridlock, a lack of viable alternatives to the established political parties and an economic reversal so complete that its currency is trading at a 12-year trough, there are no easy or fast fixes. REUTERS/Ueslei Marcelino TPX IMAGES OF THE DAY
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-dilma-supporters-protest-brazil-180516.JPG
Sejumlah wanita meneriakkan seruan saat aksi protes menentang presiden sementara Brasil Michel Temer dan sebagai dukungan kepada Presiden Dilma Rousseff yang dimakzulkan di Paulista Avenue di Sao Paulo, Brasil, Selasa (17/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Nacho Doce
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-brazil-president-151215.JPG
Brazil's President Dilma Rousseff looks on during a meeting with mayors at the Alvorada Palace in Brasilia, Brazil, December 14, 2015. REUTERS/Ueslei Marcelino TPX IMAGES OF THE DAY *** Local Caption *** Penampilan Presiden Brazil Dilma Rousseff saat pertemuan dengan walikota di Alvorada Palace di Brasilia, Brazil, Senin (14/12). ANTARAFOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino/cfo/15
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-brazil-women-conference-11052016.JPG
Presiden Brazil Dilma Rousseff berbicara dalam upacara pembukaan Konferensi Kebijakan Nasional untuk Perempuan di Brasilia, Brazil, Selasa (10/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-contract-renewal-brazil-140416.JPG
Brazil's President Dilma Rousseff looks on during a ceremony for a contract renewal between the Special Secretariat of Ports and Container Terminal of Paranagua, at the Planalto Palace in Brasilia, Brazil April 13, 2016. REUTERS/Ueslei Marcelino
2016/08/30/TIRTO-antarafoto-brazil-impeachment-trial-30082016.JPG
Presiden Brazil tertangguhkan Dilma Rousseff (ka) menyimak Ricardo Lewandowski (ki) Presiden Mahkamah Agung Brazil, dalam sesi terakhir debat dan pengumpulan suara tentang sidang pemakzulan Rousseff di Brasilia, Brazil, Senin (29/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino/cfo/16
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-brazil-president-impeachment-31082016.JPG
Seorang perempuan ditahan oleh polisi huru-hara dalam sebuah demonstrasi oleh pendukung Presiden Brazil yang tertangguhkan Dilma Rousseff di Sao Paolo, Brazil, Selasa (30/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Nacho Doce/cfo/16
2016/08/30/TIRTO-antarafoto-dilma-rousseff-impeachment-brazil-300816.JPG
Presiden Brasil yang ditangguhkan Dilma Rousseff menghadiri sidang debat terakhir dan pemungutan suara pemakzulan dirinya di Brasilia, Brasil, Senin (29/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino/djo/16
2016/08/31/TIRTO-antarafoto-rousseff-impeachment-brazil-180316.JPG
An opposition deputy holds a paper that reads, "Impeachment now!" during ballot to appoint a committee to report on whether to impeach Brazil's President Dilma Rousseff at the National Congress in Brasilia, Brazil, March 17, 2016. REUTERS/Adriano Machado TPX IMAGES OF THE DAY
"Tolak pemakzulan, pilihlah demokrasi... Jangan terima kudeta," kata pemimpin sayap kiri berusia 68 tahun itu saat membela diri di hadapan senator yang ingin melengserkannya.

Senat hanya memerlukan dua pertiga suara mayoritas untuk memberhentikan Rousseff. Dilma Rousseff, perempuan pertama yang menjadi presiden Brasil.

Rousseff dituduh memanipulasi dana untuk menyembunyikan kondisi keuangan negara selama kampanye pencalonan dirinya kembali untuk jabatan presiden pada 2014. Rousseff dituduh mengambil pinjaman ilegal untuk menutupi kekurangan anggaran. Namun momentum untuk menurunkan dia dari jabatannya juga dipicu oleh kemarahan besar akibat resesi terpanjang dalam sejarah Brasil, serta kelumpuhan politik dan skandal korupsi besar yang terpusat di perusahaan minyak negara Petrobas.

Ribuan warga Brazil turun ke jalan menuntut turunnya Presiden Dilma Rousseff atas korupsi pemerintah tersebut.

Proses pemakzulan Rousseff sempat membingungkan setelah pejabat ketua majelis rendah mengatakan keputusan bulan lalu untuk menyerahkan masalah ini ke Senat tidak sah. Ia mengatakan, Rousseff tidak pernah diberi kesempatan untuk membela diri sehingga pemungutan suara menyangkut pemakzulannya itu tidak sah. Namun belakangan ia menarik pernyataannya tersebut dan pemimpin Senat Renan Calheiros mengatakan debat dan pemungutan suara dilangsungkan Rabu (31/8/2016) waktu setempat, sesuai jadwal.

Dan hasilnya, Enam puluh satu senator suara mendukung menghapus Rousseff dari kursi kepresidenan; dua puluh menentang pemakzulannya.

Foto : Reuters dan Teks : Tf Subarkah
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Taufik Subarkah