tirto.id - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Adi Deriyan mengatakan penyidikan kasus dugaan korupsi dana Kemah Pemuda Islam Indonesia 2017 masih berlanjut.
Kepolisian sempat menunda penyidikan ini pada akhir tahun 2018 karena jajaran Polda Metro Jaya memfokuskan kegiatan pengamanan saat Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Polisi juga mengirim penyidik ke Yogyakarta, lokasi berlangsungnya acara kemah, untuk meminta keterangan saksi.
"Semua [masih] berjalan, ada tahapan dan rencana yang disiapkan penyidik. Beberapa saksi tambahan juga sudah dimintai keterangan," ujar Adi saat dikonfirmasi wartawan, Senin (28/1/2019).
Sebelumnya, Ketua Panitia Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia, Ahmad Fanani mengatakan tidak ada niat menyelewengkan dana acara yang mereka adakan di area Candi Prambanan, Yogyakarta, pada Desember tahun lalu.
Kasus soal dana ini mencuat menyusul langkah polisi untuk memeriksa Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai saksi terkait dugaan penyelewengan dana kegiatan tersebut.
“Tuduhan terkait korupsi, kami tidak punya niat. Kami bukan pihak yang mengajukan inisiasi. Motif kami bukan uang, tapi murni karena itikad kami sebagai organisasi kepemudaan untuk ‘meneduhkan’ kondisi bangsa saat itu,” ucap dia di Polda Metro Jaya, Jumat (23/11/2018).
Ia mengatakan, tudingan korupsi dana itu tidak tepat sebab pihaknya telah berupaya untuk tidak menerima duit saat proses persiapan kegiatan tersebut. Namun, setelah berkoordinasi dengan inisiator acara yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Pemuda Muhammadiyah mendapatkan dana Rp2 miliar untuk mobilisasi massa.
“Dari awal kami tidak punya intensi dan inisiasi itu dari pemerintah. Kami berupaya meminimalkan pengelolaan uang itu,” kata Fanani.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri