Menuju konten utama

Selama Januari-November 2020 RI Sudah Impor 2,31 Juta Ton Kedelai

Selama Januari-November 2020, BPS mencatat Indonesia telah mengimpor kedelai sebanyak 2,31 juta ton dengan nilai transaksi 932 juta dolar AS. 

Selama Januari-November 2020 RI Sudah Impor 2,31 Juta Ton Kedelai
Perajin tahu memproduksi tahu berbahan kedelai di salah satu sentra rumah industri tahu di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (5/1/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Januari-November 2020, Indonesia telah mengimpor kedelai sebanyak 2,31 juta ton dengan nilai transaksi 932 juta dolar AS. Jumlah ini menjadi total pasokan kedelai yang berhasil diperoleh Indonesia jelang lonjakan harga kedelai impor dalam negeri.

Impor kedelai Indonesia selama Januari-November 2020 ini utamanya berasal dari Amerika Serikat. Jumlahnya mencapai 2,10 juta ton atau setara 91 persen dari total impor yang masuk ke Indonesia.

Di bawah Amerika Serikat, ada Kanada yang menyumbang 207.182 ton kedelai impor. Lalu diikuti oleh Malaysia 6.368 ton kedelai impor, Argentina 633 ton, Prancis 120 ton dan sisanya 45 ton berasal dari gabungan berbagai negara.

Menariknya, meski harganya naik, pasokan yang datang sampai November 2020 tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Pasokan Januari-November 2020 hanya ini turun 6,79 persen dari periode yang sama di tahun 2019 yang berkisar 2,48 juta ton dengan nilai setara 990 juta dolar AS.

Kenaikan harga kedelai impor diyakini berasal dari peningkatan pemesanan kedelai AS dan Brasil oleh Cina. Karena 90 persen kebutuhan kedelai impor RI berasal dari Amerika Serikat, praktis harga impor di Indonesia ikut terpengaruh.

Di sisi lain, harga rata-rata kedelai dunia pada November 2020 konsisten naik. Pusat Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri Kemendag mencatat harga kedelai dunia November 2020 mencapai 414 dolar AS per ton naik 8,7 persen dari Oktober 381 dolar AS per ton. Kenaikannya lebih tinggi lagi ketimbang periode yang sama di tahun 2019 308 dolar AS per ton.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungan ke Sulawesi Selatan, Sabtu (9/1/2021) mengklaim harga kedelai di dalam negeri sudah kembali terkendali. Ia bilang harga kedelai sudah turun ke Rp8.500 per kg setelah mencapai lebih dari Rp9.000-10.000 per kg.

Untuk seterusnya pemerintah bakal memastikan ketersediaan kedelai dalam negeri sehingga tidak lampau tergantung pada impor kedelai. Seperti dikutip dari Antara, Syahrul mengatakan, "Pak Presiden minta kepada saya, kalau begitu jangan tergantung lagi (impor kedelai). Saya sekarang lagi persiapkan (budidaya kedelai).”

Baca juga artikel terkait HARGA KEDELAI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri