tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bercerita tentang kabar penunjukkan dirinya sebagai salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju. Menurut Sandi, orang yang pertama kali mengabarkan adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Jumat (18/12/2020) pekan lalu.
Namun, Sandi tak langsung merespons pesan tersebut dengan alasan banyak yang mengirimkan pesan ke telepon selulernya lantaran ia saat itu sedang menjalani pemulihan kesehatan usai dinyatakan positif COVID-19.
"Karena banyak sekali yang mendoakan dan mengirim pesan, terselip-selip, ternyata ada satu pesan dari Pak Pratik [Pratikno], kira-kira Jumat minggu lalu." ujar Sandiaga Uno di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Sandi berkata saat itu Pratikno hanya mengirimkan pesan sangat singkat yaitu 'Bismillah mas'. Eks calon wakil presiden pada Pilpres 2019 itu mengira pesan Pratikno untuk menyemangati dirinya agar segera sembuh dari COVID-19.
"Wah saya pikir ini bismillah untuk kesembuhan saya gitu. Saya jawab bismillah pak," kata Sandi.
Ia baru menyadari ada yang tersirat dari pesan yang dikirimkan Pratikno saat ia menerima pesan masuk dari Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"Setelah itu ada beberapa teman-teman yang ada di kabinet, pak BG dan Pak ET juga menghubungi," kata Sandi.
Sandi yang merasa pesan tersebut rancu antara doa kesembuhan dan pesan lain lantas menghubungi kembali Pratikno. Pratikno ternyata meminta mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu untuk menghadap Presiden Jokowi Senin (21/12/2020) atau Selasa (22/12/2020).
"Selasa pagi saya mendapatkan kabar dari istana hadir pukul 15.00 tanpa memberikan informasi lain hanya menggunakan baju putih," kata Sandi.
Setelah ia resmi dilantik pada hari ini, Sandi akan serah terima jabatan dengan Wishnutama dan akan mendengarkan keterangan dari pihak Kemenparekraf.
"Setelah ini kami akan langsung melakukan sertijab dengan sahabat lama saya, Mas Wishnutama, setelah itu di level teknis akan disampaikan beberapa program-program," kata Sandi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto