tirto.id -
Kepemimpinan yang baik, menurut pria yang juga Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, ini adalah tidak seperti Dahnil. Meski Toni tak menyebut apa kesalahan Dahnil, mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah itu sedang terlibat dalam dugaan korupsi.
"Semoga Cak Nanto belajar dari kesalahan pendahulunya, Dahnil," kata Toni pada Tirto melalui keterangan tertulisnya, Kamis (29/11/2018).
Toni pun menyindir bahwa calon yang diusung oleh Dahnil, Ahmad Fanani tak berhasil meraup suara signifikan dalam pemilihan. Toni melihat hal itu adalah imbas dari perbuatan Dahnil selama ini.
"Ini adalah hukuman bagi Dahnil Simanjuntak yang mengendarai Pemuda Muhammadiyah secara ugal-ugalan, menyeret-nyeret Pemuda Muhammadiyah ke lingkaran politik praktis untuk kepentingan personal dirinya," tegasnya.
Toni berharap kepemimpinan Cak Nanto akan berbeda dan bebas dari politik praktis. Meski sebelumnya Amien Rais meminta Muhammadiyah ikut dalam politik praktis, di bawah pimpinan Cak Nanto, Toni melihat PP Pemuda Muhammadiyah akan tetap netral.
"Pernyataan Cak Nanto setelah terpilih menunjukkan bahwa ia seperti halnya Pak Haedar Nashir, Ketum PP Muhammadiyah, akan menjaga Muhammadiyah dari intervensi kepentingan politik," ucap Toni lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri