Menuju konten utama
Sejarah Indonesia

Sejarah Tsunami Aceh 2004: Penyebab dan Dampaknya

Sejarah tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, penyebab dan dampak terjadinya.

Sejarah Tsunami Aceh 2004: Penyebab dan Dampaknya
Warga melihat gambar-gambar kerusakan akibat bencana gempa dan gelombang tsunami 26 Desember 2004 yang berada di kawasan kubah masjid terdampar di Desa Gurah, Aceh Besar, Aceh, Kamis (23/12/2021). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.

tirto.id - Sejarah tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 disebabkan gempa tektonik bawah laut.

Dampak tsunami Aceh tersebut menyebabkan berbagai masalah dan memerlukan waktu pemulihan yang lama. Jumlah korban tsunami Aceh 2004 mencapai kurang lebih 250.000 jiwa.

Aceh pernah mengalami salah satu bencana alam paling mematikan di abad modern ini.

Pada 26 Desember 2004 pukul 07.59 WIB, gempa bumi dengan Magnitudo 9.1-9.3 Mw menjangkau tempat terjauh dari pantai timur Benua Afrika.

Gempa yang berpusat di barat perairan Aceh tersebut berada di kedalaman sekitar 10 km.

MUSEUM TSUNAMI ACEH

Foto udara Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh, Kamis (11/11/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.

Dilansir laman Portal Literasi Sejarah Bencana (BNPB), gempa bumi Aceh 2004 kemudian menyebabkan terjadinya gelombang tsunami besar.

Gelombang pertama datang pukul 08.42 WIB (44 menit setelah gempa bumi). Gelombang kedua tiba pukul 08.53 WIB (lebih besar daripada gelombang pertama). Gelombang ketiga datang pukul 09.15 WIB (gelombang paling besar).

Website Antara menuliskan bahwa Daryono selaku Koordinator Bidang Mitigasi dan Gempa Bumi BMKG menjelaskan bahwa gempa bumi Aceh 2004 tidak terjadi tiba-tiba.

Namun, melalui proses gempa pembuka yang terjadi di Kabupaten Simeulue dengan Magnitudo 7,0 pada 2 November 2002.

Semenjak gempa Simeulue 2002 silam, serangkaian gempa kecil terus terjadi. Puncak serangkaian gempa beruntun tersebut adalah gempa bumi Aceh yang berkekuatan Magnitudo 9.1-9.3 Mw pada 24 Desember 2004.

Dampak Tsunami Aceh 2004

KUBAH MASJID TERDAMPAR AKIBAT TSUNAMI DI ACEH

Warga melintas di samping kubah masjid yang terdampar akibat hanyut terbawa gelombang tsunami 26 Desember 2004 di Desa Gurah, Aceh Besar, Aceh, Kamis (23/12/2021).ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.

Tsunami Aceh 2004 berdampak pada banyak sektor hingga korban jiwa di beberapa negara.

Namun, wilayah yang mendapatkan dampak paling besar dari tsunami dan gempa bumi Aceh 2004 adalah Banda Aceh.

Dikutip dari buku Aceh Pasca Lima Belas Tahun Tsunami: Kilas Balik dan Proses Pemulihan (2019) oleh Syamsidik dkk, berikut ini jumlah korban meninggal atau hilang per jiwa beberapa negara:

  • Indonesia mencapai 173.741 orang.
  • Sri Lanka mencapai 35.322 orang.
  • India mencapai 16.279 orang.
  • Thailand mencapai 8.212 orang.
  • Afrika Timur mencapai 303 orang.
  • Maladewa 108 orang.
  • Malaysia 76 orang.
  • Myanmar 61 orang.
  • Bangladesh 2 orang.
Beberapa dampak selain korban jiwa di antaranya infrastruktur hingga air bersih.

Katalog Tsunami Indonesia Tahun 416-2017 (2018) keluaran Kedeputian Bidang Geofisika BMKG, menuliskan beberapa dampak selain korban jiwa, yakni:

  • Sebagian besar jalan raya Banda Aceh-Meulaboh tergerus tsunami.
  • Beberapa jembatan di Banda Aceh hancur.
  • Beberapa pelabuhan besar maupun kecil di Banda Aceh mengalami kerusakan namun masih bisa digunakan.

Baca juga artikel terkait SEJARAH TSUNAMI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno