Menuju konten utama
Konflik Palestina-Israel

Sejarah & Perbedaan Masjid Al-Aqsa dengan Kubah Emas di Yerusalem

Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock adalah dua situs suci berbeda yang sama-sama berada di Kota Lama Yerusalem.

Sejarah & Perbedaan Masjid Al-Aqsa dengan Kubah Emas di Yerusalem
Kompleks Kota Tua Yerusalem lokasi Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock. ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad

tirto.id - Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock (Kubah Emas), dua situs suci di Kota Lama Yerusalem -kawasan yang kerap diperebutkan Palestina dan Israel- seringkali sulit dibedakan. Salah kaprah ini diduga berasal dari sejarah kedua situs tersebut.

Al-Jami' al-Aqsha, Bayt al-Maqdis, atau Masjid Qibly yang lebih familiar dengan sebutan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock alias Ash-Shakhra, Kubah Emas, atau Kubah Batu (bangunan dengan kubah warna emas) sama-sama berada di dalam kompleks Kota Lama Yerusalem.

Kawasan bersejarah seluas 144.000 m2 di Kota Lama Yerusalem yang menaungi situs-situs suci ini disebut sebagai Kompleks Al-Aqsha, Baitulmaqdis, Al Haram Asy Syarif oleh umat Islam, atau Bukit Bait Suci (Temple Mount) dalam keyakinan Yahudi.

Sejarah & Perbedaan Dua Situs Suci

Melansir laman Pali Roots, Masjid Al-Aqsa atau Masjid Qibly merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam yang merupakan masjid, sementara Dome of the Rock adalah situs Islam paling terkenal yang terletak di Yerusalem.

Dikutip dari laman Britanicca, Dome of The Rock atau Arab Qubbat al-Ṣakhrah alias Kubah Sakhrah/Kubah Batu adalah tempat suci di Yerusalem yang dibangun pada masa Kekhalifahan Umayyah era Abdul Malik bin Marwan pada akhir abad ke-7 Masehi.

Bebatuan tempat bangunan itu bermakna suci bagi umat Islam dan Yahudi. Meski bukan masjid, Dome of The Rock adalah monumen besar Muslim pertama untuk ibadah umum.

Dalam Isra' Mi'raj yang diyakini umat Islam, Nabi Muhammad SAW diyakini naik ke surga dari situs tersebut. Sedangkan dalam tradisi Yahudi, di sinilah tempat Abraham bersiap untuk mengorbankan putranya, Ishak.

Dome of The Rock selesai dibangun sekitar 55 tahun setelah tentara Muslim merebut Yerusalem, yang saat itu merupakan kota yang didominasi Kristen dari Kekaisaran Bizantium.

Struktur Dome of The Rock diposisikan dekat pusat kompleks dengan bangunan tinggi dan lebar. Terdiri dari alas segi delapan sisi yang diatapi oleh kubah pada bagian tengah dari kayu berlapis emas.

Komposisi ini hampir serupa dengan bangunan keagamaan Kekaisaran Bizantium yang dikenal sebagai martyria. Martyria adalah kuil berbentuk lingkaran atau poligonal sebagai penanda kuburan orang-orang suci atau untuk memperingati acara religius.

Berbeda dengan Dome of The Rock, kubah asli Masjid Al-Aqsa dibuat dengan kayu dan dilapisi timah. Kubah ini direkonstruksi pada 1969 dengan beton dan aluminium anodized. Tahun 1983, alumunium diganti dengan timbal agar sesuai dengan pengerjaan aslinya.

Perbedaan fisik paling adalah Masjid al-Aqsa memiliki kubah berwarna timah yang gelap pekat. Sedangkan Dome of The Rock memiliki kubah berwarna emas.

Selain itu, letak keduanya juga berbeda. Dome of The Rock berada di tengah-tengah kompleks kawasan tersebut, sementara dibangun agak menepi.

Maka itu perlu diingat, Masjid Qibly (Masjid Al-Aqsa) dan Dome of The Rock adalah dua situs berbeda yang terletak di kawasan yang sama, yakni Kompleks Al-Aqsa di Kota Lama Yerusalem.

Baca juga artikel terkait MASJID AL-AQSA atau tulisan lainnya dari Nika Halida Hashina

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nika Halida Hashina
Penulis: Nika Halida Hashina
Editor: Iswara N Raditya