Menuju konten utama
Perayaan Natal 2018

Sejarah Hidup Saint Nicholas: Sinterklas yang Pernah Dibui Romawi

Saint Nicholas dipercaya sebagai representasi dari Sinterklas atau Santa Claus yang selalu dinanti di perayaan Natal.

Sejarah Hidup Saint Nicholas: Sinterklas yang Pernah Dibui Romawi
Sinterklas. FOTO ANTARA/Ronny NT/kye/16.

tirto.id - Sejarah Sinterklas atau Santa Claus yang lekat dengan perayaan hari Natal sebenarnya berawal dari cerita rakyat di Eropa. Namun, sosok Sinterklas kerap pula dikait-kaitkan dengan tokoh di dunia nyata, yakni Saint Nicholas, seorang uskup yang pernah lama dibui oleh Kaisar Romawi pada abad ke-4 Masehi.

Diperkirakan, Saint Nicholas adalah orang Yunani yang lahir pada akhir abad ke-3, sekitar tahun 280 Masehi. Adolf Heuken dalam Ensiklopedi Gereja (2005) menyebutkan, sosok ini seorang uskup dari Myra, kota kecil yang pernah menjadi bagian Imperium Romawi, tepatnya di wilayah Turki sekarang.

Ada sejarah pilu dalam riwayat hidup Saint Nicholas yang memang dikenal dekat dengan anak-anak dan sosok murah hati ini. Ia pernah diasingkan dan dijebloskan ke penjara selama lima tahun oleh Kekaisaran Romawi pada zaman Kaisar Diocletianus yang bertakhta antara tahun 245 hingga 312 Masehi.

Dikutip dari buku Saint Nicholas: Life and Legend (1975) karya Martin Ebon, selama era Diocletianus memang kerap terjadi persekusi terhadap uskup, santo, atau pendeta. Saint Nicholas salah satunya.

Saint Nicholas dibui lantaran menentang “Great Persecution” yang diberlakukan pada 303 M. Kala itu, Alkitab dibakar dan banyak pemuka agama yang dipaksa meninggalkan Kristen untuk kembali kepada ajaran lama Romawi. Jika tidak, persekusi dan eksekusi siap menanti.

Setelah Kaisar Diokletianus tiada pada 312 M, Saint Nicholas dibebaskan seiring dideklarasikannya Maklumat Milan yang mengakhiri masa kelam bagi orang Kristen di wilayah Romawi. Saint Nicholas sendiri wafat pada 6 Desember 343 M.

Nama Saint Nicholas masih terkenal bahkan setelah kematiannya. Ia kerap dikaitkan dengan mukjizat dan banyak orang yang kagum sehingga menganggapnya sebagai orang suci. Ia adalah pelindung banyak orang, dari anak yatim sampai tahanan.

Cerita kebaikan Saint Nicholas terus terawat sepanjang abad, bahkan hingga hari ini. Sosok inilah yang kemudian dicitrakan sebagai Santa Claus atau Sinterklas dengan wujud orang tua berjanggut putih yang murah senyum, berpakaian merah, dan kehadirannya yang selalu dinanti anak-anak di malam Natal.

Baca juga artikel terkait NATAL atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Iswara N Raditya