Menuju konten utama

Sejarah Hari Pelanggan Nasional yang Jatuh pada 4 September 2018

Hari Pelanggan Nasional pertama kali dicetuskan oleh Handi Irawan, seorang pengusaha sekaligus pakar pemasaran pada tahun 2003.

Sejarah Hari Pelanggan Nasional yang Jatuh pada 4 September 2018
Ilustrasi. Sejumlah pegawai PT Angkasa Pura (AP) II menari bersama dengan mengenakan pakaian tradisonal saat merayakan Hari Pelanggan Nasional 2017 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (4/9/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

tirto.id - Hari Pelanggan Nasional atau Harpelnas yang jatuh pada hari ini Selasa (4/9/2018) pertama kali dicetuskan oleh Handi Irawan pada tahun 2003.

Handi merupakan seorang pengusaha Indonesia, yang memulai karirnya di dunia pakar pemasaran pada Frontier Consulting Group, sebuah perusahaan riset dan konsultasi marketing yang dirintisnya sejak tahun 1997.

Ia juga dikenal sebagai content & knowledge based speaker terbaik di Indonesia serta pemrakarsa dari berbagai penghargaan popular di Indonesia seperti; Top Brand Award, IMAC (Indonesia’s Most Admired Companies), ICSA (Indonesian Customer Satisfaction Award), dan Marketing Award. Selain itu ia juga dikenal sebagai penulis buku-buku strategi pemasaran yang sangat popular.

Saat dicetuskan pertama kali, banyak pihak yang mendukung ide ini. Harpelnas sendiri bertujuan untuk menjadi momen dalam memompa semangat perusahaan dan memuaskan pelanggan.

Dilansir dari laman haripelanggan.com, peringatan Hari Pelanggan Nasional merupakan cetusan dari sebuah pemikiran dan pendalaman bertahun-tahun dengan memahami tingkah laku berbagai perusahan di Indonesia.

Menurut Handi, Harpelnas bukanlah milik Frontier, perusahaan swasta ataupun BUMN, melainkan milik nasional. Setiap perusahaan diharapkan dapat belajar tentang esensi dari Harpelnas, yang merupakan cetusan dari sebuah pemikiran dan pengalaman bertahun-tahun dalam memahami tingkah laku berbagai perusahaan di Indonesia.

Hari Pelanggan Nasional juga memiliki logo, berlambang senyum manusia dengan dasar warna hijau, dikarang oleh salah satu The Best Ad Designer Indonesia.

Logo ini mewakili sebuah senyuman manusia yang tulus, yang menandakan sebuah kepuasan. Sementara itu, pemilihan warna hijau menggambarkan kesejukan, rasa bersahabat dan keramahan, sedangkan pemilihan tipologi huruf kecil melambangakan sifat kerendahan hati dan keinginan untuk selalu berkembang.

Sebelumnya, terkait Hari Pelanggan Nasional, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan bahwa Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) di Indonesia masih rendah, sehingga ia meminta pemerintah dan pelaku usaha konsisten mengedukasi konsumen guna meningkatkan tingkat keberdayaan konsumen/pelanggan.

Hal tersebut disampaikan YLKI di Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas), Selasa (4/9/2018).

“Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) di Indonesia masih tergolong rendah, baru berkisar pada skor 32 dibanding dengan IKK di negara-negara maju yang sudah mencapai skor lebih dari 50,” kata Ketua YLKI Tulus Abadi dalam rilis persnya yang diterima Tirto, Selasa (4/8/2018).

Pada Hari Pelanggan Nasional ini, sejumlah gerai makanan, minuman, operator selular, perusahaan BUMN seperti Garuda Indonesia, ramai-ramai memberikan diskon bagi para pelanggannya.

Adapun diskon yang ditawarkan berupa potongan harga, diskon, maupun voucher.

Baca juga artikel terkait HARI PELANGGAN NASIONAL 2018 atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Bisnis
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo