tirto.id - Hari Internasional untuk Mengakhiri Fistula Kebidanan (International Day to End Obstetric Fistula)diperingati setiap tanggal 23 Mei 2022.
Hari Internasional untuk Mengakhiri Fistula Kebidanan diperingati dengan adanya urgensi bahwa setiap tahun ada 50.000 hingga 100.000 wanita di seluruh dunia terkena fistula obstetrik.
Dikutip dari laman WHO, fistula obstetrik adalah lubang abnormal antara saluran genital wanita dan saluran kemih atau rektumnya.
Kondisi fistula obstertrik ini menjadi penyebab utama kematian ibu. Umumnya wanita yang mengalami fistula obstetrik akan menanggung rasa malu, lebih suka menyendiri, dan menderita masalah kesehatan.
Ada sekitar 2 juta wanita di Asia dan Afrika sub-Sahara yang tidak menerima pengobatan efektif. Kendati begitu, fistula kebidanan dapat dicegah dengan:
- menunda usia kehamilan pertama;
- penghentian praktik-praktik tradisional yang berbahaya; dan
- memiliki akses tepat ke perawatan kebidanan.
Sejarah Hari Internasional untuk Mengakhiri Fistula Kebidanan
Dikutip dari National Day Calendar, peringatan Hari Internasional untuk Mengakhiri Fistula Kebidanan dimulai ketika The United Nations Population Fund (UNFPA) dan pihaknya meluncurkan Kampanye untuk Mengakhiri Fistula pada tahun 2003.
Tujuan dari inisiatif kolaboratif ini adalah untuk mencegah fistula kebidanan dan memulihkan kesehatan mereka yang terkena dampaknya.
Berlanjut pada tahun 2012, PBB mengumumkan bahwa tanggal 23 Mei disahkan sebagai Hari Internasional untuk Mengakhiri Fistula Kebidanan.
Hari Internasional untuk Mengakhiri Fistula Kebidanan pertama kali diadakan pada tahun 2013. Hari Internasional untuk Mengakhiri Fistula Kebidanan bisa dirayakan dengan cara:
Tidak sedikit organisasi kesehatan yang mengadakan penggalangan dana dan menggunakan kampanye mobil van untuk menyebarkan kesadaran demi merayakan peringatan Hari Internasional untuk Mengakhiri Fistula,
Organisasi ini membantu memberikan perawatan yang memadai bagi ibu hamil yang hidup dalam kemiskinan. Anda juga dapat menyumbang ke salah satu organisasi berikut yang bekerja untuk mengakhiri fistula:
- Mengikuti Kampanye untuk Mengakhiri Fistula (Campaign to End Fistula);
- Menyumbang dana ke Yayasan Fistula (Fistula Foundation);
- Membaca cerita dan menonton video wanita yang telah menerima perawatan dan berhasil melewati fistula obstetrik;
- Membuat masyarakat lebih peduli dengan wanita penderita fistula melalui tagar #DayToEndObstetricFistula atau #EndFistulaNow di media sosial.
Pandemi COVID-19 berakibat pada sulitnya penanganan fistula kebidanan. Contohnya, seperti lebih banyak wanita dan anak perempuan akan berisiko mengalami fistula kebidanan karena skesehatan mereka terganggu.
Kemudian, penanganan fistula kebidanan dianggap tidak mendesak karena rumah sakit telah mengalihkan sumber daya untuk merawat pasien dengan COVID-19.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra