tirto.id - Hari HIV AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember di mana peringatannya dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal virus HIV/AIDS. Tahun ini Hari AIDS Sedunia jatuh pada Selasa, 1 Desember 2020.
Sejarah Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia pertama kali digagas pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua petugas informasi publik untuk Program Global AIDS Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, demikian dikutip NPR.
Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Program Global tentang AIDS (sekarang dikenal sebagai UNAIDS).
Dr. Mann menyukai konsep tersebut, dan setuju dengan rekomendasi bahwa peringatan Hari AIDS Sedunia yang pertama harus dilakukan pada tanggal 1 Desember 1988.
Bunn mantan jurnalis siaran televisi dari San Francisco, telah merekomendasikan tanggal 1 Desember yang diyakini akan memaksimalkan liputan Hari AIDS Sedunia oleh media berita barat, dan waktunya cukup lama setelah pemilihan Presiden AS dan sebelum liburan Natal.
Dalam dua tahun pertama, tema Hari AIDS Sedunia difokuskan pada anak-anak dan remaja di mana pilihan tema ini pada saat itu dikritik oleh beberapa orang karena mengabaikan fakta bahwa orang dari segala usia dapat terinfeksi HIV.
Tema tersebut membantu mengurangi beberapa stigma seputar penyakit dan meningkatkan pengenalan masalah tersebut sebagai penyakit keluarga.
Program Bersama PBB untuk HIV / AIDS (UNAIDS) mulai beroperasi pada tahun 1996, dan mengambil alih perencanaan dan promosi Hari AIDS Sedunia.
UNAIDS kemudian menciptakan Kampanye AIDS Sedunia pada tahun 1997 dengan fokus pada komunikasi, pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun. Pada tahun 2004, Kampanye AIDS Dunia menjadi organisasi independen.
Setiap tahun, Paus Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI merilis pesan ucapan selamat untuk pasien dan dokter pada Hari AIDS Sedunia.
Kemudian Pada tahun 2016, kumpulan LSM terkait HIV dan AIDS (termasuk Panagea Global AIDS dan The AIDS and Rights Alliance for Southern Africa) memulai kampanye untuk mengganti nama Hari AIDS Sedunia menjadi Hari HIV Sedunia.
Sejak 1993, Presiden Amerika Serikat telah membuat proklamasi resmi untuk Hari AIDS Sedunia. Pada 30 November 2017, Presiden Donald Trump mencanangkan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember.
Tema Hari AIDS Sedunia 2020
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, HIV tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang utama, meskipun dunia telah membuat kemajuan yang signifikan sejak akhir 1990-an, dan seperti banyak masalah kesehatan utama lainnya, ia menghadapi tantangan tambahan selama pandemi COVID-19.
Layanan pencegahan, pengujian, pengobatan dan perawatan HIV semuanya terganggu terutama di negara-negara dengan sistem kesehatan yang rapuh. Hancurnya layanan penting HIV karena COVID-19 mengancam nyawa.
Setiap perlambatan dalam penyediaan layanan ini akan membuat banyak populasi rentan pada risiko yang lebih besar terhadap infeksi HIV dan kematian terkait AIDS.
Namun demikian, di seluruh dunia, petugas kesehatan dan perwakilan masyarakat melakukan yang terbaik untuk menjaga layanan tetap berjalan, mengadopsi cara-cara inovatif untuk mengatasi gangguan pada layanan yang disebabkan oleh COVID-19.
Pada 1 Desember 2020, WHO bergabung dengan mitra untuk memberikan penghormatan kepada semua orang yang bekerja untuk menyediakan layanan HIV,
WHO menyerukan kepada para pemimpin global dan warga untuk menggalang “Solidaritas Global” demi mempertahankan layanan penting HIV selama COVID 19 dan seterusnya. "Solidaritas Global" juga menjadi tema pada peringatan Hari HIV AIDS Sedunia 2020.
Ini adalah seruan untuk fokus pada kelompok rentan yang sudah berisiko dan memperluas cakupan ke anak-anak dan remaja.
Tahun 2020, tulis WHO, merupakan Tahun Perawat dan Bidan Internasional, ini adalah seruan untuk lebih banyak perlindungan dan dukungan bagi para petugas kesehatan yang telah lama berada di garis depan dalam pemberian layanan HIV.
Masyarakat dapat berkontribusi pada upaya penanggulangan AIDS dan menjadikan dunia tempat yang lebih sehat.
Editor: Agung DH