Menuju konten utama

Sejarah dan Makna Logo Pasukan Gegana Brimob Polri

Gegana merupakan bagian Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang tergabung dalam Korps Brigade Mobil (Brimob).

Sejarah dan Makna Logo Pasukan Gegana Brimob Polri
Anggota Gegana Polda Bali melakukan upaya penjinakkan benda yang diduga bom saat kegiatan simulasi penanggulangan keadaan darurat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (30/4/2019). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.

tirto.id - Nama pasukan Gegana akrab di telinga publik, terutama saat terjadi peristiwa yang berkaitan dengan bom. Gegana merupakan bagian Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang tergabung dalam Korps Brigade Mobil (Brimob).

Pasukan Gegana memiliki kemampuan khusus seperti anti teror, penjinakan bom, intelijen, anti anarkis, dan penanganan KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif).

Pasukan ini dalam melaksanakan tugas sering kali tidak diberitahukan identitasnya secara luas untuk menjaga kerahasiaan, keamanan, keselamatan pribadi dan keluarga.

Identitas tersebut dirahasiakan karena mengingat Pasukan Gegana berhadapan dengan individu atau kelompok yang berbahaya yang bertujuan untuk mengacaukan tatanan sosial dan kewarganegaraan.

Sejarah Pasukan Gegana

Dikutip dari laman resmi Korps Brimob Polri, terbentuknya Gegana berawal dari pemikiran tokoh Polri pada tahun 1974. Timbulnya pemikiran tersebut, didasari adanya isu teror terhadap Polda Metro Jaya. Untuk mengantisipasinya, dibentuk kompi satuan Gegana Brimob Polri yang dipimpin Mayor Pol. Drs. Soemardi.

Satuan Gegana terbentuk pada tanggal 27 november 1974 berdasarkan Skep Kapolda Metro Jaya no.Pol: Skep/29/XI/1974 tentang pembentukan kesatuan Gegana Komdak Metro Jaya.

Berdirinya Gegana merupakan realisasi fisik dan instruksi Menhantam Pangab Nomor: SHK/633/V/1972 tentang Penanggulangan Kejahatan Pembajakan Udara atau Laut dan Terorisme Internasional.

Meskipun satuan Gegana sudah terbentuk sejak tahun 1974, tetapi pengakuan dari departemen pertahanan keamanan baru ada pada tahun 1976. Keberadaan pasukan Gegana diakui sebagai komponen pasukan elite di lingkungan Polri.

Ketika Jenderal Polisi Drs. Anton Soedjarwo menjadi Kapolri, Gegana kemudian dikembangkan dari sebuah Satuan Kompi menjadi Detasemen sekaligus pemindahan kedudukan Mako dari Polda Metro Jaya ke daerah Petamburan.

Pemindahan Markas Komando terjadi pada masa pimpinan Letkol Pol. Drs. Soepeno dan selanjutnya pindah ke Mabes Polri Jakarta Selatan.

Pada tahun 1985 terjadi peralihan kedudukan, Detasemen Gegana Metro Jaya ke Momapta Polri atau sekarang yang dikenal Korps Brimob Polri. Peralihan tersebut, berdasarkan Skep Kapolri No.Pol: Skep/104/III/1985.

Markas Komando Gegana dipindah ke Kelapa Dua pada masa pimpinan Letkol Pol. Drs. S.Y. Wenas, pada tahun 1988. Sejak dibentuk hingga saat ini, pasukan Gegana Korps Brimob Polri mengatasi berbagai teror yang terjadi di Indonesia baik menggunakan senjata api, bom maupun bahan kimia lainnya.

Makna Logo Pasukan Gegana

Dilansir Majalah Teratai milik Korps Brimob Polri, logo Pasukan Gegana mempunyai warna dominan merah hati dan kuning. Warna merah hati melambangkan keberanian dengan dilandasi ketabahan hati. Warna kuning melambangkan jiwa kemanusiaan.

Selain itu, juga terdapat warna hitam dan garis putih. Warna hitam melambangkan ketegasan. Garis putih melambangkan kesucian hati dan keikhlasan.

Di tengah logo terdapat gambar burung walet hitam sehingga julukan Pasukan Gegana yaitu Walet Hitam yang memberikan manfaat dan bergerak cepat dengan tetap menjaga kewaspadaan. Burung walet hitam terbang ke bawah bermakna setiap melaksanakan tugas harus selalu waspada dengan mengikuti prosedur yang berlaku.

Di bawah gambar walet hitam terdapat tulisan “Setia, Tabah, Waspada” yang digunakan sebagai moto operasional dalam menjalankan tugas sehari-hari sebagai Pasukan Gegana.

Baca juga artikel terkait BRIMOB atau tulisan lainnya dari Aditya Priyatna Darmawan

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Aditya Priyatna Darmawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra