tirto.id - Daerah Malang memiliki batik khas yang biasa disebut batik Malangan atau batik Malang. Ciri khas batik Malangan terlihat dari motif batik dan pewarnaan yang cukup unik, berbeda jika dibandingkan dengan daerah penghasil batik lainnya. Motif batik Malangan juga memiliki makna tersendiri.
Batik Malangan pada umumnya mengangkat Tugu Malang, singa, bunga teratai, dan Topeng Malang sebagai motif utama.
Tugu berasal dari relief candi di Malang dan monumen kota Malang. Bunga teratai adalah bunga yang disukai kendedes dan tumbuh disekitar monument Tugu.
Singa merupakan simbolis penduduk Malang, salah satunya supporter bola AREMA. Topeng Malang merupakan kebudayaan dan seni asli dari daerah Malang, demikian sebagaimana menurut Latief dan Sayatman dalam jurnal berjudul Eksplorasi Desain Motif Baru Batik Kota Malang.
Makna Motif Khas Batik Malangan
Motif khas batik Malangan disebut juga dengan Malang Kucecwara, terdiri dari tujuh simbol khas Malang seperti tugu malang, mahkota, rumbai singa, bunga teratai, arca, sulur-sulur, dan isen-isen belah ketupat.
Motif Malang Kucecwara merupakan motif yang sudah memiliki hak paten. Oleh karena itu motif Malang Kucecwara tidak dapat sembarangan diperbanyak. Berikut makna dari motif khas batik Malang dikutip dari laman Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
1. Tugu Malang
Simbol kota Malang merupakan prasasti berdirinya kota tersebut. Juga sebagai perlambang keperkasaan dan ketegaran. Diharapkan pemakainya menjadi orang yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan.
2. Mahkota
Simbolisisasi Mahkota Raja Gajayana yang pernah membawa Malang mencapai puncak kejayaannya. Diharapkan pemakainya bisa mencapai puncak kejayaan dalam hidupnya.
3. Rumbai Singa
Melambangkan ikon kota malang yang berjuluk SINGO EDAN, yang melambangkan semangat yang menyala-nyala dan pantang menyerah. Diharapkan pemakainya juga senantiasa memiliki sifat yang demikian.
4. Bunga Teratai
Salah stu simbol kota malang, yang melambangkan keindahan juga kesuburan. Pada cerita kuno, bunga teratai merupakan bunga tempat Dewa Wishnu, dewa pemelihata alam, bertahta. Diharapkan pemakainya senantiasa subur makmur dan terpelihara jiwa dan raganya.
5. Arca
Perlambang kekayaan khasanah Kota Malang yakni candi Singosari yang pernah menghantarkan Malang menjadi salah satu kekuatan dunia di Nusantara pada masa silam.Diharapkan, pemakainya senantiasa berjaya.
6. Sulur-Sulur
Simbol bahwa kehidupan itu akan terus berlangsung, tumbuh dan berkembang. Ada sulur yang terhenti sebagai simbol bahwa kehidupan tidak kekal, namun, sebelum terhenti ada sambungan berikutnya. Yang menunjukkan bahwa manusia itu akan musnah, namun akan selalu berganti generasi yang baru Diharapkan pemakainya senantiasa bisa introspeksi diri bahwa manusia itu makhluk yang fana.
7. Isen-Isen Belah Ketupat
Simbol dari relief candi Badut yang merupakan salah satu khasanah kekayaan budaya Kabupaten Malang. Belah ketupat memberi makna, pengakuan bahwa manusia tidaklah sempurna, sehingga sangat tidak pantas untuk menyombongkan diri. Diharapkan pemakainya bisa senantiasa introspeksi diri.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yulaika Ramadhani