tirto.id - Asal batik mega mendung adalah motif batik yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
Batik mega mendung merupakan salah satu motif batik populer di tanah air. Motif batik mega mendung adalah motif awan yang umumnya berwarna biru disertai dengan gradiasi warna.
Ciri khas batik mega mendung terinspirasi dari motif kebudayaan Cina. Ini tak terlepas dari sejarah bahwa Cirebon yang berlokasi di Pantai Utara Jawa kala itu menjadi tempat pertukaran budaya dari luar dan mancanegara, demikian diriangkum dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon.
Motif mega mendung dari Cirebon sekilas memiliki kemiripan dengan motif dari Cina. Namun jika diperhatikan lebih saksama ada perbedaan antara keduanya.
Garis yang membentuk awan pada mega mendung Cirebon dibentuk oleh garis yang cenderung lonjong dengan bentuk lancip pada ujungnya membentuk segitiga.
Kemudian, mega mendung Cirebon memiliki gradasi warna. Sedangkan, pada mega mendung dari Cina motifnya dibentuk oleh garis yang cenderung membentuk lingkaran dan tidak memiliki gradasi warna.
Makna Motif Batik Mega Mendung
Motif mega mendung bukan hanya sekedar motif dari selembar kain batik. Lebih jauh, motif tersebut memiliki makna dan filosofi yang mendalam.
Dewi Qurrotu A’yun dkk dalam sebuah studi berjudul Pengaplikasian Elemen Desain pada Motif Batik Mega Mendung menjelaskan bahwa Mega Mendung berasal dari kata “mega” yang berarti awan dan “mendung” yang berarti mengandung hujan/cuaca yang sejuk.
Jadi apabila dua kata tersebut digabungkan, maka makna batik mega mendung akan bermakna awan gelap yang terlihat saat cuaca yang sejuk.
Motif batik Mega Mendung juga memiliki filosofi bahwa masing-masing insan manusia semestinya pandai dalam membendung afeksinya dalam keadaan dan suasana apapun.
Filosofi batik Mega Mendung dimaksudkan bahwa manusia diharuskan untuk konsisten sekalipun dalam posisi amarah, layaknya awan yang muncul saat mendung dan menentramkan keadaan di sekelilingnya.
Makna batik Mega Mendung juga terdapat dalam pewarnaannya, warna biru disimbolkan sebagai sifat seorang pemimpin yang dapat mengayomi rakyatnya dan 7 warna gradasi digambarkan sebagai lapisan langit yang mempunyai 7 lapis, begitu juga dengan bumi yang terdiri atas 7 lapis tanah, serta dalam satu minggu terdapat 7 hari.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Dhita Koesno