Menuju konten utama

SBY Sebut Abuse of Power Adalah Dosa Terbesar dalam Politik

SBY meminta agar para kader Partai Demokrat tidak menyalahgunakan kekuasaan dan tidak takut dengan siapapun yang mencoba merebut kedaulatan partai.

SBY Sebut Abuse of Power Adalah Dosa Terbesar dalam Politik
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat berpidato di cara syukuran HUT Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat pada Sabtu (9/9/2023). (Tirto.id/Rahma Dwi Safitri)

tirto.id - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengatakan bahwa penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power adalah dosa terbesar dalam politik. Oleh karena itu, ia memperingatkan agar kader Partai Demokrat tak terjebak dalam hal tersebut.

“Dalam dunia politik, penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power adalah dosa terbesar, perbuatan tercela dan hakikatnya adalah pelanggaran terhadap amanah konstitusi. Jangan pernah ada kader Demokrat yang melakukan dosa besar seperti ini,” ujar SBY dalam Kongres ke-6 Partai Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Dia juga menyoroti terkait pentingnya menjaga kedaulatan partai dari upaya intervensi pihak luar. SBY meminta para kader Partai Demokrat untuk tidak takut menghadapi siapapun jika ada pihak yang mencoba merampas independensi partai.

“Pesan saya, ke depan jangan pernah kita takut menghadapi siapapun jika kedaulatan partai kita hendak dirampas. Jika kita harus menegakkan kebenaran dan keadilan di negeri ini,” ujar SBY.

Bahkan, ia menegaskan bahwa selama 10 tahun memimpin Indonesia dirinya tidak pernah melakukan intervensi terhadap partai politik lain, baik yang beroposisi maupun yang berkoalisi dengan pemerintah.

“10 tahun saya memimpin negeri ini dengan dukungan penuh Partai Demokrat, tidak pernah terlintas dalam pikiran saya, apalagi melakukan cawe-cawe dan intervensi buruk untuk merampas kedaulatan sebuah partai, terhadap parpol manapun, apapun posisinya, apakah sebagai oposisi atau bagian dari koalisi Pemerintahan,” bebernya.

SBY menyebut bahwa prinsip moral politik, nilai demokrasi, serta kepatuhan terhadap hukum harus tetap dipegang teguh oleh Demokrat agar tetap menjunjung tinggi etika politik dan tidak tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan pribadi atau kelompok.

“Ini adalah iktikad yang saya pahami. Moral politik, nilai-nilai demokrasi, serta kepatuhan kepada pranata hukum, the rule of law,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait PARTAI DEMOKRAT atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Politik
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher