tirto.id - Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan keinginannya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). SBY ingin mengklarifikasi sejumlah rumor yang mengaitkan dirinya.
“Saya ingin klarifikasi secara baik dengan niat dan tujuan baik. Supaya saya dan Pak Jokowi menyimpan perasaan enak dan tidak bercuriga,” kata SBY dalam konfrensi pers di Wisma Proklamasi Jakarta, Rabu (01/02/2017).
SBY menjabarkan sejumlah rumor yang menyudutkan dirinya. Dia misalnya dituduh sebagai aktor yang mendanai, menggerakkan, dan menunggangi aksi damai umat Islam 4 November 2016. Dia juga merasa disebut-sebut terlibat dalam upaya makar terhadap Jokowi. Bahkan, kata SBY, dia juga dituduh sebagai aktor yang memerintahkan pemboman Istana Merdeka.
“Tentu dituduh dan difitnah seperti saya sebagai manusia biasa harus menyampaikan semua itu tidak benar,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Demokrat ini juga mengaku mendapat informasi bahwa Jokowi sebenarnya ingin bertemu dirinya. Namun keinginan itu urung dilaksanakan karena ada orang dekat Jokowi yang berusaha menghalang-halangi. “Konon beliau (Jokowi) ingin bertemu saya tapi dilarang oleh dua tiga orang di sekelilingnya. Hebat juga ini orang yang melarang presiden bertemu sahabatnya yang mantan presiden,” kata SBY.
SBY berjanji akan meluruskan berbagai informasi intelijen yang diterima Jokowi mengenai dirinya. “Sayang saya belum punya kesempatan bertemu Pak Jokowi. Saya ingin bicara blak-blakan. Supaya ada dialog mana yang benar dan tidak benar,” ujar SBY.
Pernyataan tersebut merupakan bagian awal dari konferensi pers yang dilakukan SBY, merespons sidang Ahok yang menyeret namanya. Dalam konferensi pers tersebut, SBY juga menjelaskan tentang pernyataan kubu Ahok soal pertemuannya dengan ketua MUI Ma'ruf Amin.
Penulis: Jay Akbar
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti