tirto.id - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang melakukan gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga Jarak dan menghindari kerumuman. Gerakan itu dimaksudkan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona Covid-19 di seluruh Indonesia.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, ada sekitar tiga provinsi yang harus mendapat perhatian lebih dalam penanganan virus corona. Hal itu, kata dia, berdasarkan hasil evaluasi dua pekan terakhir yakni pada kurun 27 September 2020, 4 Oktober 2020 dan 11 Oktober 2020.
"Kami perlu memberikan perhatian lebih pada Jawa Tengah, Papua dan Bali," kata Wiku sebagaimana dilansir dari laman resmi Satgas Penanganan Covid-19.
Ia mengatakan, secara umum, kasus aktif Covid-19 sudah menurun, tetapi di Jawa Tengah dan Papua mengalami peningkatan. Begitu juga untuk kasus sembuh, di Jawa Tengah dan Papua juga mengalami penurunan. Sementara di Bali, kata dia, kasus kematian cendering meningkat dalam dua minggu terakhir.
Berikut penjelasan rinci soal kasus positif Covid-19 di tiga provinsi, Jawa Tengah, Papua dan Bali:
1. Jawa Tengah
Di provinsi Jateng, kata Wiku, kasusnya mengalami peningkatan selama dua pekan terakhir, tepatnya sejak 27 September sampai 11 Oktober. Persentase kasus aktifnya meningkat dari 22,49 persen menjadi 23,94 persen.
Sementara kasus kesembuhannya juga menurun dari yang sebelumnya 71,09 persen menjadi 70,35 persen. Namun, dengan kasus kematian di Jawa Tengah, menurun dari 6,42 persen menjadi 5,71 persen.
"Untuk kesembuhan Jawa Tengah mengalami sedikit penurunan sebesar 0,34 persen (4 Oktober) persen dan 0,4 persen (11 Oktober). Meskipun angkanya kecil, kesembuhan harus tetap dijaga untuk selalu meningkat," ungkap Wiku.
2. Papua
Untuk provinsi Papua, kata Wiku, juga mengalami peningkatan kasus aktif yang cukup signifikan. Jika dipersentasikan, maka angkanya dari sebelumnya 35,7 persen menjadi 43,3 persen.
Angka kesembuhan di Papua, kata Wiku juga mengalami penurunan dari 62,8 persen menjadi 55,21 persen. Sementara angka kematian cenderung fluktuatif, pada 27 September 1,34 persen naik pada 4 Oktober 1,52 persen, dan dapat ditekan kembali pada 11 Oktober menjadi 1,44 persen.
Peningkatan kasus aktif di Papua, kata Wiku, disebabkan oleh transmisi lokal, kegiatan penelusuran kontak atau tracing, pemeriksaan spesimen atau testing dan pelayanan kesehatan yang kurang.
"Selain itu banyak pasien yang datang ke rumah sakit dalam gejala berat, hal ini menyebabkan pasien kurang efektif dan menurunkan kemungkinan pasien untuk sembuh," jelasnya.
3. Bali
Wiku melanjutkan, angka kematian akibat Covid-19 di Bali meningkat selama dua pekan terakhir. Ia merincikan, pada 27 September persentasenya 2,97 persen, meningkat pada 4 Oktober menjadi 3,11 persen. Kemudian angkanya meningkat lagi pada 11 Oktober menjadi 3,17 persen.
Namun, tingkat kesembuhan meningkat dari 81,90 persen pada 27 September, menjadi 83,46 persen pada 4 Oktober dan 85,90 persen pada 11 Oktober. Sementara kasus aktif menurun dari 15,13 persen pada 27 September menjadi 11,03 persen pada 11 Oktober.
"Peningkatan kualitas rumah sakit rujukan, ditambahnya fasilitas isolasi mandiri atau rumah sakit darurat dapat membantu menekan angka kematian. Kepada warga Bali jika ada gejala Covid-19 segera melaporkan agar dapat ditangani sedini mungkin," ungkapnya.
Jangan lupa selalu #ingatpesanibu dan menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
____________________
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH