tirto.id - Pemerintah berharap pihak sekolah ikut berperan aktif dalam membantu upaya pencegahan COVID-19 di lingkungan sekolah.
Pemerintah juga mendorong pihak sekolah untuk mengencarkan pencatatan dan pelaporan kasus secara aktif atau efektif surveilans.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menjelaskan, upaya-upaya yang dapat dilakukan pihak sekolah seperti testing secara periodik dan melakukan tracing (penelusuran kasus) segera jika ada siswa atau tenaga pendidik yang tertular.
Selain itu diharapkan pihak sekolah selalu memastikan implementasi protokol kesehatan bagi seluruh unsur disekolah.
"Protokol kesehatan harus dijalankan dimulai dari rumah saat perjalanan dan saat beraktivitas di sekolah," kata Wiku Adisasmito menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB, Selasa (23/11/2021) seperti dilansir dari laman resmi Satgas COVID-19.
Selain itu Wiku juga meminta agar pihak sekolah dapat terus melakukan penyelarasan dengan peningkatan cakupan vaksinasi, dan khususnya bagi tenaga pendidik serta anak sekolah yang sudah memenuhi kriteria untuk divaksin.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan COVID-19, angka penambahan kasus COVID-19 pada 22 November 2021 sebanyak 186, turun dibanding hari sebelumnya yakni 314 orang. Sedangkan angka kematian hari ini 5 juga turun dari hari sebelumnya yaitu 11 orang.
Penambahan kasus terbanyak terjadi di lima provinsi, yaitu Jawa Barat 31; DKI Jakarta 26; Jawa Timur 20; Jawa Tengah 14 dan Riau 12 kasus baru.
Sementara penambahan kasus kematian tertinggi ada di Jawa Tengah dengan 4 kasus. Sampai hari ini total kematian mencapai 143.744 kasus.
Editor: Iswara N Raditya