Menuju konten utama

Satgas COVID IDI Jamin Vaksin Booster Aman dari Efek Samping

Untuk itu, IDI mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin booster untuk mengurangi risiko serangan virus COVID-19.

Satgas COVID IDI Jamin Vaksin Booster Aman dari Efek Samping
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga di Senayan Park, Jakarta, Jumat (11/2/2022).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.

tirto.id - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin booster. Menurutnya vaksin dosis ketiga tersebut ampuh untuk mengurangi risiko serangan virus COVID-19 pada tubuh.

"Vaksin booster itu amat sangat penting dan mampu mengurangi penularan penyakit meski tidak sampai 100 persen. Apabila terinfeksi akan menjadi sangat ringan," katanya saat dihubungi Tirto pada Jumat (18/2/2022).

Dirinya membandingkan dengan sejumlah di Amerika dan Eropa yang sangat ini melonggarkan kebijakan terkait protokol kesehatan karena warganya sebagian besar sudah mendapat booster.

"Mengapa negara seperti di Amerika Serikat, Inggris dan Denmark sudah berani berdamai dengan COVID-19? Karena sebagian besar warga mereka sudah vaksin dua kali dan angkanya di atas 70 persen, yang mendapat booster juga terdapat dalam jumlah banyak," ujarnya.

Zubairi menjamin bahwa vaksin booster sudah aman digunakan dan tidak menimbulkan efek samping.

"Seperti saya saat ini usia 70 tahun dengan segala komplikasi penyakit, tetap aman dengan vaksin booster. Memang sering kita dengan ada yang pusing hingga demam setelah disuntik tapi efeknya tidak lama beberapa jam atau paling lama 2 hari nanti akan sembuh," terangnya.

Dirinya menjelaskan bahwa bahan vaksin booster merupakan kombinasi dari beberapa jenis vaksin antara lain:

1. Vaksin primer Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer

2. Vaksin primer Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis AstraZeneca

3. Vaksin primer AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna

4. Vaksin primer AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer

"Petunjuk vaksin booster telah mengikuti hasil riset peneliti dan konfirmasi Badan POM dan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization)," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah juga telah memberikan kelonggaran bagi pelaku perjalanan luar negeri untuk mengurangi masa karantina dari sebelumnya 5 hari menjadi 3 hari dengan syarat telah mendapatkan vaksin booster.

Selain itu, para PPLN juga diwajibkan untuk mengikuti entry dan exit tes PCR di masa karantina 3 hari tersebut. Setelah mengikuti karantina terpusat diwajibkan karantina mandiri dan melakukan tes PCR di hari kelima, kemudian melaporkannya ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Hingga hari ini, partisipasi masyarakat dalam vaksinasi dosis ketiga atau booster sebanyak 225.341 dengan total kumulatif sebanyak 7.730.486.

Baca juga artikel terkait VAKSIN BOOSTER atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Restu Diantina Putri