Menuju konten utama

Sarkozy Dituduh Pernah Terima 50 Juta Euro Dari Gaddafi

Nicolas Sarkozy dituding menerima uang sejumlah 50 juta euro dari Moammar Gaddafi berkaitan dengan kegiatan kampanye pada 2007 lalu. Namun, pihak Sarkozy hingga saat ini belum mengeluarkan komentar apapun terkait tuduhan tersebut.

Sarkozy Dituduh Pernah Terima 50 Juta Euro Dari Gaddafi
Nicolas Sarkozy, mantan ketua partai politik Les Republicains, menghadiri pesta kemah musim panas partainya di La Baule, Prancis, Minggu (4/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Stephane Mahe.

tirto.id - Mantan Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, kembali menerima tuduhan yang memojokkan dirinya terkait hubungannya dengan Moammar Gaddafi, eks Presiden Libya. Kedekatan antara mereka berdua sebenarnya telah lama disinyalir oleh banyak pihak. Kali ini Sarkozy dituduh telah menerima uang senilai 50 juta euro dari Gaddafi untuk kegiatan kampanye presidennya pada 2007.

Fakta tersebut muncul dari pengakuan Ziad Takieddine, pengusaha Perancis kelahiran Lebanon, yang dikenal dekat dengan rezim Gaddafi. Dalam wawancaranya dengan Mediapart pada Selasa (15/11/2016), ia mengaku tiga kali terbang dari Tripoli ke Paris pada akhir 2006 serta awal 2007 dengan membawa uang tunai untuk kampanye Sarkozy.

Takieddine menerima dana itu dari kepala intelijen militer Gaddafi, Abdallah Senussi. Kemudian, uang tersebut dibawa ke Perancis dalam koper yang berisi pecahan 200 dan 500 euro. Sampai di Prancis, ia lalu menyerahkannya kepada Sarkozy dan kepala stafnya, Claude Guéant.

"Saya telah menemukan hal-hal yang seharusnya tidak lagi disembunyikan,” ujar Takieddine dalam wawancara tersebut.

Saat diinterogasi dalam kasus terpisah, Takieddine menyebut Sarkozy sangat bergantung kepada Gaddafi secara finansial pada 2006-2007, tapi dia sebelumnya tidak pernah mengklaim sebagai kurir uang tersebut.

Pihak Sarkozy hingga saat ini belum mengeluarkan komentar apapun terkait tuduhan tersebut. Meskipun begitu, baik Sarkozy dan Guéant, telah berulang kali membantah telah menerima uang dari pihak manapun di Libya untuk kampanye.

“Saya tidak pernah menerima uang tunai dari pemerintah Libya atau pihak lainnya untuk kepentingan itu. Saya juga tidak pernah melihatnya diserahkan ke siapapun. Tuduhan apapun yang menyatakan sebaliknya adalah tuduhan palsu dan fitnah,” kilah Guéant, sebagaimana dikutip Antara, Rabu (16/11/2016).

Guéant sebenarnya secara resmi telah ditetapkan sebagai objek penyelidikan dengan tuduhan penipuan terorganisir dalam kasus Gaddafi. Hal ini dipicu oleh adanya uang 500 ribu pound yang dikirimkan ke rekening bank Guéant, yang ia sebut sebagai hasil dari penjualan dua lukisan.

Sementara itu, pada 2013, pengadilan Perancis membuka penyelidikan soal dugaan kampanye Sarkozy pada 2007 yang dibiayai secara ilegal. Penyelidikan ini berpeluang memunculkan tuduhan korupsi aktif dan pasif, penyalahgunaan kekuasaan, pencucian uang, pemalsuan, penyalahgunaan uang publik, serta penyembunyian pelanggaran kepada Sarkozy. Meskipun hingga kini belum ada tuduhan yang terbukti di pengadilan.

Tuduhan terhadap Sarkozy awalnya muncul pada tahun 2011 ketika putra Gaddafi, Saif al-Islam Gaddafi, berkata ke Media,”Sarkozy harus mengembalikan uang yang didapatnya dari Libya untuk kampanye pemilunya. Kami mendanai kampanyenya dan kami memiliki bukti…… Hal pertama yang kami tuntut adalah badut ini mengembalikan uang itu ke rakyat Libya.”

Saat ini, tuduhan baru yang dilancarkan Takeddine membuat Sarkozy berada dalam posisi berbahaya. Karena video kesaksian Takieddine muncul lima hari sebelum Sarkozy berhadapan dengan calon lain dalam pemilihan calon presiden dari Partai Les Républicains.

Baca juga artikel terkait KASUS DUGAAN SUAP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari