tirto.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Sungai Seine, Paris, Prancis, Jumat (26/7/2024) malam atau Sabtu (27/7/2024) dini hari. Kehadiran Presiden RI terpilih 2024-2029 adalah bentuk dukungannya kepada 29 kontigen yang mewakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Sebelum upacara pembukaan dimulai, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyambut dan menjamu para pemimpin dunia di Istana Kepresidenan Elysee di Paris, Prancis. Pada kesempatan ini, Prabowo turut hadir dengan mengenakan setelan jas abu-abu serta peci hitam.
Tidak hanya itu, Prabowo juga terlihat berjalan di karpet merah dan berjabat tangan dengan Presiden Prancis beserta istri, Brigitte Macron.
Saat hadir di lokasi, Prabowo langsung berdiri begitu kontingen Indonesia melintas. Meski diguyur hujan, mantan Danjen Kopassus itu melambaikan tangan kepada para atlet dan kontingen sambil mengenakan jas hujan transparan.
"Indonesie!" ujar pemandu acara sambil memperkenalkan kontingen Indonesia.
Prabowo pun langsung memberikan salam dua tangan kepada para pihak yang berada di sekitarnya.
Dalam Upacara Pembukaan ini, 14 atlet dan official dari kontingen Indonesia, termasuk Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie, atlet judo Maryam March Maharani sebagai pembawa bendera Merah Putih, pembalap sepeda Bernard Bernjamin van Aert, serta dua atlet renang Azzahra Permatahani dan Joe Aditya ikut serta dalam parade defile. Sementara itu, total 29 atlet perwakilan Indonesia ini berasal dari 12 cabang olahraga, mulai panahan, badminton, atletik, hingga angkat besi.
Selain Prabowo, Upacara Pembukaan ini dihadiri juga oleh Didit Hediprasetyo yang berkontribusi dan berdedikasi dalam merancang pakaian defile Tim Indonesia. Pakaian yang bernuansa adat Jawa ini, terinspirasi dari tokoh seniman besar di Indonesia yaitu Raden Saleh sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia.
Selain itu, Pembukaan Olimpiade Paris 2024 turut dihadiri pula oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari dan sejumlah pejabat publik Indonesia.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Andrian Pratama Taher
