tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tak akan memberikan modal melainkan memfasilitasi para peserta program OK OCE untuk mendapatkan pinjaman modal ke bank.
Ia menyatakan, pemberian modal untuk peserta OK OCE ini adalah kekeliruan dalam pemberitaan. Selama ini disebutkan Pemprov akan memberikan modal usaha bagi para peserta pelatihan wirausaha yang ada di tiap kecamatan di Jakarta itu.
Padahal, sejak awal masa kampanye, dirinya bersama Gubenur Anies Baswedan mengatakan akan mempermudah mekanisme permodalan melalui industri perbankan yang ada, bukan dengan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD).
"Kami memfasilitasi permodalan tapi tidak pernah kami dalam program maupun dalam penyelenggaraan untuk memberikan permodalan. Permodalan itu yang berkapasitas memberikan permodalan adalah industri perbankan, industri pembiayaan, baik yang konvensional maupun syariah. Jadi sudah jelas dari awal," ujarnya di Lapangan Banteng Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Tahun depan, Pemprov telah menganggarkan Rp48,9 miliar di APBD 2018 untuk program OK OCE. Namun, dana tersebut bukan digunakan untuk memodali para pengusaha baru, melainkan membiayai operasional pembinaan wirausahawan serta pembuatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan di tiap kecamatan.
"Yang membutuhkan modal, silakan datang ke kecamatan, di situ difasilitasi. Jadi, nanti kami sandingkan, ada Bank DKI, ada beberapa bank juga yang sangat tertarik bergabung," ucap mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu.
Sandiaga juga mengungkapkan, jumlah pengusaha yang hendak dihasilkan dari program tersebut mencapai 200 ribu dalam kurun lima tahun. "Ini target yang luar biasa mungkin kalau dibilang sangat ambisius tapi ini keinginan kita semua," kata Sandiaga.
OK OCE sudah mulai berjalan di 44 Kecamatan yang ada di Jakarta menggunakan dana APBD-Perubahan 2017. Namun, kata Kepala Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Irwandi, konsepnya masih perlu disinkronisasi dan dirumuskan ulang agar sesuai seperti yang dibawa oleh Sandiaga Uno.
Dalam menjalankan program tersebut, Dinas UMKM telah melibatkan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain seperti Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial.
Pelatihan yang dilakukan, di antaranya seperti menjahit, las, potong rambut serta industri lainnya. "Tapi nanti bukan hanya sebatas ini. Karena ada juga pelatih-pelatih dari luar yang sudah berpengalaman dan akan membina dengan sukarela," kata Irwandi.
Hingga saat ini, ungkap Irwandi sudah ada 2.610 pengusaha baru yang bergabung program tersebut. Jumlah itu disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang dialokasikan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) saat kontrol APBD-Perubahan masih berada di tangan Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Adapun peserta yang disasar, berasal dari berbagai kalangan mulai dari lulusan SMA hingga pensiunan pegawai negeri. "Jadi di setiap kecamatan, saat ini ada 50 wirausahawan yang kami bina. Ini sudah termasuk kepulauan seribu yang jumlahnya 60 wirausahawan," ujarnya saat dihubungi Tirto Rabu (13/12/2017).
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra