tirto.id -
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan niat Sandiaga itu sebagai upaya memenuhi janji yang sama yang pernah diungkapkan Joko Widodo saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, namun tak terwujud sampai saat ini.
"Jadi kami membantu Pak Jokowi meneruskan cita-cita Pak Jokowi ingin buyback Indosat. Nanti ketika Pak Prabowo dan Bang Sandi jadi presiden-wakil presiden, kami akan teruskan cita-cita yang tak pernah ditunaikan," ujar Dahnil di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).
Dahnil mengatakan buyback ini bukan semata mencari keuntungan, tetapi untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi.
Terkait pemerintah saat ini yang enggan membeli kembali Indosat karena tak sudah banyak merugi, kata Dahnil tak menjadi soal.
Dahnil mengklaim sebagai seorang pengusaha, Sandiaga memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang terancam bangkrut, bahkan bisa membuatnya kembali besar.
"Bang sandi itu orang yang berpengalaman beli perusahaan yang rugi atau rusak beliau perbaiki kemudian untung," ucap Dahnil.
Selain ingin menunaikan janji yang pernah diucapkan Jokowi pada kampanye Pilpres 2014, Sandiaga mengungkapkan keberadaan Indosat diperlukan untuk mendorong penyempurnaan single identity number (SIN) dengan KTP elektronik.
Sandiaga yakin keberadaan Indosat dapat memperkuat sistem big data yang bisa mendukung kebijakan tersebut.
"Kita bicara dengan Qatar, bagaimana kita kolaborasi Indonesia bisa punya kedaulatan datanya sehingga nanti sistem integrasi SIN dengan penggunaan big data itu bisa dikawal dengan perusahaan dan dikontrol oleh perusahaan-perusahaan seperti Telkomsel, Indosat," kata Sandiaga di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2019) malam.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Agung DH