tirto.id -
Konsepnya juga sama seperti yang digagas oleh Sandiaga, yakni pelibatan masyarakat dalam upaya mengurangi angka pengangguran.
Program yang dicanangkan sejak 2017 itu adalah Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas. Bahkan, kata Hanif, tahun ini pemerintah menargetkan agar jumlah BLK itu bisa ada di 1.000 titik se-Indonesia.
"Kita sudah punya, Itu masuk ke kampung-kampung di pesantren. Tahun ini bahkan kita akan masif dan bangun 1.000 (BLK Komunitas) di Indonesia," ucapnya kepada Tirto, Jumat (22/3/2019).
Hanif juga menyebut bahwa bantuan pembangunan BLK komunitas telah melibatkan pesantren-pesantren yang ada di berbagai daerah.
Anggarannya juga telah disediakan oleh pemerintah dan tinggal digunakan dengan transparan dan akuntabel.
Sehingga, menurut Hanif, program yang dijanjikan pasangan calon Prabowo-Sandiaga dalam hal mengurangi pengangguran sebenarnya bukan program baru.
"Misalnya kita kasih pesantren. Itu anggarannya ada di Kemenakertrans. Jadi ini sudah ada di tahun sebelumnya juga sudah ada," tutur kader politisi PKB tersebut.
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan bahwa dirinya dan Prabowo Subianto memiliki program untuk mengurangi pengangguran di Indonesia. Salah satu program itu, kata Sandi, adalah Rumah Siap Kerja.
Program itu disebut bakal berkolaborasi dengan program OK-OCE yang jadi salah satu platform kerjasama pemerintah dengan masyarakat.
Nantinya, kata Sandiaga, rumah siap kerja juga akan memiliki beberapa fasilitas seperti pencarian lapangan kerja yang terkoneksi langsung dengan perusahaan yang membutuhkan, pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan minat dan bakat serta keadaan pasar saat ini.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Nur Hidayah Perwitasari