Menuju konten utama

Sandi Ingin OK-OCE Jadi Program Nasional, Situs OK-OCE Malah Error

Website resmi OK-OCE sempat tidak dapat diakses karena error.

Sandi Ingin OK-OCE Jadi Program Nasional, Situs OK-OCE Malah Error
Screenshot situs OK OCE (17/3/18). FOTO/tirto.id

tirto.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno mewacanakan program OK-OCE yang pernah ia terapkan saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk dijadikan program nasional.

Namun laman resmi OK-OCE tidak dapat diakses. Pantauan Tirto website tersebut mengalami error.

"Error: Server Error The server encountered a temporary error and could not complete your request. Please try again in 30 seconds," seperti dikutip dari laman OK-OCE saat diakses pada Minggu (17/3/2019) pukul 22.40 WIB.

Laman tersebut tidak dapat diakses, namun Sandiaga ingin agar nantinya OK-OCE dijadikan program nasional. Ia mengeklaim program OK-OCE sudah menurunkan jumlah pengangguran di DKI Jakarta sebanyak 20.000 orang. Klaim itu digunakannya untuk menegaskan rencana program Rumah Siap Kerja Prabowo-Sandi

"Di Jakarta OK-OCE sudah bisa menurunkan pengangguran sebanyak 20.000 [orang] di tahun 2018. Kami melihat hasil yang nyata dan sudah mendapat review yang positif," kata Sandiaga dalam debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/3/2019).

Di sisi lain, wacana Sandi tersebut dikritik oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto.

menururut Hasto upaya Sandi menjadikan OK-OCE sebagai program nasional sangat mengkhawatirkan mengingat kegagalan implementasi program tersebut di Jakarta.

"Data menunjukkan dari target OK-OCE sebanyak 40.000 per tahun yang mendaftar hanya 1.000 atau 2.5% dan hanya 150 orang yang dapat modal. Ini cermin gagalnya OK-OCE," ujarnya.

Berdasarkan pantuan Tirto, website OK-OCE baru dapat diakses kembali pukul 23.10 WIB setelah sebelumnya tidak dapat diakses.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAWAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Politik
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Agung DH