Menuju konten utama

Saldo Uber Credit Pengguna Hangus Setelah Diakuisisi Grab

Tidak ada transfer saldo dari Uber ke Grab, sehingga saldo pengguna dinyatakan hangus.

Saldo Uber Credit Pengguna Hangus Setelah Diakuisisi Grab
Sejumlah pengemudi ojek berbasis daring Uber mengantre mendaftarkan diri ke kantor Go-jek di Kawasan Cilandak, Jakarta, Senin (2/4/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menyatakan saldo Uber Credit milik pengguna dinyatakan hangus setelah Grab mengakuisisi Uber pada Maret lalu.

Menurut Ridzki, tidak ada transfer saldo Uber Credit ke aplikasi Grab sehingga otomatis saldo para pengguna tersebut dinyatakan hangus.

"Saldo Uber Credit tidak ditransfer otomatis ke Grab sehingga sudah hangus" ucap Ridzki kepada Tirto, Selasa (10/4/2018).

Ridzki menambahkan, pihak Uber sejak 2 minggu sebelum penutupan layanan telah mengimbau kepada para pengguna untuk segera menghabiskan sisa saldo mereka.

"Pelanggan Uber telah diinformasikan oleh pihak Uber sebelumnya sejak dua minggu yang lalu untuk dapat memakai sisa saldo yg tersisa sampai tanggal 8 April kemarin," ucap Ridzki.

Menurut Ridzki dalam saldo Uber Credit tersebut pihak Uber sendiri yang mengkomunikasikan kepada pengguna sebelum layanan mereka ditutup.

"Untuk komunikasi ke pihak passenger Uber di-handle langsung oleh pihak Uber," tambahnya.

Tirto pun telah menghubungi pihak Uber, yaitu Dian Safitri selaku Manajer Humas Uber Indonesia. Akan tetapi hingga tulisan ini dirilis, Dian tidak bisa mengonfirmasi.

Aplikasi transportasi Uber menghentikan layanan pada 8 April 2018 karena telah diakuisisi Grab. Manajemen Uber mengatakan pada 27 Maret lalu, usai proses transisi aplikasi selesai maka semua layanan pelanggan sepenuhnya dilakukan di aplikasi Grab.

"Semua permintaan atas layanan perjalanan akan dilakukan melalui aplikasi Grab. Namun, Anda tetap dapat menggunakan aplikasi Uber pada lebih dari 80 negara di seluruh dunia," ujar manajemen Uber.

Dalam surat elekroniknya, Uber juga memberikan link aplikasi Grab dan meminta pelanggan mereka membuat akun. Informasi serupa juga disampaikan Uber kepada para pengendara mereka. Para pengendara Uber diminta mengunduh aplikasi Grab bagi pengendara.

Grab mengumumkan akuisisi terhadap operasional Uber di Asia Tenggara, pada 26 Maret 2018. Sebagai bagian dari akuisisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab.

Melalui siaran tertulisnya, Grab menyatakan kesepakatan tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dijalin antara perusahaan internet di Asia Tenggara. Mengenai nilai akuisisi Grab terhadap Uber, Manajer Humas Grab Indonesia, Dewi Nuraini tidak menyebutkan.

Akusisi ini mengintegrasikan bisnis layanan pemesanan kendaraan dan pesan-antar makanan milik Uber di kawasan Asia Tenggara ke platform transportasi multi-moda dan fintech yang telah dimiliki Grab.

Baca juga artikel terkait TRANSPORTASI ONLINE atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Naufal Mamduh
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra