Menuju konten utama

Resmi Diakusisi Grab, Aplikasi Uber Tak Aktif Mulai 9 April

Layanan bagi pelanggan Uber berpindah ke aplikasi Grab.

Resmi Diakusisi Grab, Aplikasi Uber Tak Aktif Mulai 9 April
CEO and Co-Founder Grab Anthony Tan memaparkan integrasi dan ekspansi Grab bersama dengan start up Kudo saat peluncuran master plan bertajuk "Grab 4 Indonesia" di Jakarta, Kamis, (18/5). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Tanggal 8 April 2018 menjadi hari terakhir masyarakat di Indonesia menggunakan aplikasi transportasi Uber. Hal ini seiring akuisisi yang dilakukan Grab terhadap Uber. "Kami akan melakukan transisi pelayanan kami secara resmi dalam aplikasi Grab pada tanggal 8-4-2018," kata managemen Uber dalam pesan surat elektroniks untuk pelanggannya, Selasa (27/3).

Managemen Uber mengatakan usai proses transisi aplikasi selesai maka semua layanan pelanggan sepenuhnya dilakukan di aplikasi Grab. "Semua permintaan atas layanan perjalanan akan dilakukan melalui aplikasi Grab. Namun, anda tetap dapat menggunakan aplikasi Uber pada lebih dari 80 negara di seluruh dunia," ujar managemen Uber.

Dalam surat elekroniknya Uber juga memberikan link aplikasi Grab dan memita pelanggan mereka membuat akun. "Bagi penumpang baru Grab, masukkan kode promo GRAB4W dan nikmati perjalanan Grab pertamamu," kata mereka.

Tidak hanya kepada pelanggannya, informasi serupa juga disampaikan Uber kepada para pengendara mereka. Para pengendara Uber diminta mengunduh aplikasi Grab bagi pengendara. "Silakan mengunduh aplikasi mitra pengemudi Grab di sini (IOS - ANDROID)," ujarnya.

Mobile platform online to offline (O2O) Grab mengumumkan akusisi terhadap operasional Uber di Asia Tenggara, pada Senin (26/3/2018). Sebagai bagian dari akusisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab.

Melalui siaran tertulisnya, Grab menyatakan kesepakatan tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dijalin antara perusahaan internet di Asia Tenggara. Mengenai nilai akuisisi Grab terhadap Uber, Manajer Humas Grab Indonesia, Dewi Nuraini tidak menyebutkan.

"Nilai akuisisi mohon maaf tidak bisa kami sampaikan," ujarnya kepada Tirto pada Senin (26/3/2018).

Group CEO and Co-founder Grab, Anthony Tan mengatakan kebanggaannya terhadap perkembangan Grab yang dapat menjadi platform terbesar di Asia Tenggara. Akusisi yang diumumkan hari ini menjadi tonggak dimulainya era baru.

"Kami bangga perusahaan yang didirikan di Asia Tenggara telah tumbuh menjadi platform terbesar, di mana layanan kami telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas harian jutaan konsumen yang menyediakan kesempatan kerja bagi lebih dari 5 juta orang," terang Anthony Tan melalui siaran persnya di Jakarta pada Senin (26/3/2018).

Akuisisi ini akan mengubah posisi Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber menjadi bagian dari dewan direksi Grab. Lalu untuk meminimalisir disrupsi, Uber akan segera melakukan migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber serta pelanggan, rekanan merchant maupun rekanan pengantaran Uber Eats ke platform Grab.

Aplikasi Uber akan tetap beroperasi selama dua minggu ke depan untuk memastikan stabilitas para mitra Uber, di mana mereka dapat memperoleh informasi lebih lanjut mengenai persyaratan pendaftaran mitra Grab secara online.

Sementara itu, Uber Eats akan tetap beroperasi hingga akhir Mei. Setelahnya, rekanan pengantaran dan restoran Uber akan pindah ke platform GrabFood.

"Kepercayaan konsumen terhadap brand transportasi kami mendorong kami untuk terus maju sebagai perusahaan dan meningkatkan kehidupan masyarakat melalui layanan pengantaran makanan, pembayaran dan keuangan,” ungkapnya.

Baca juga artikel terkait TRANSPORTASI ONLINE atau tulisan lainnya dari Muhammad Akbar Wijaya

tirto.id - Bisnis
Reporter: Muhammad Akbar Wijaya
Penulis: Muhammad Akbar Wijaya
Editor: Muhammad Akbar Wijaya