Menuju konten utama

Rusia Marah, Serangan AS Dinilai Langgar Hukum Internasional

Rusia menyatakan Suriah tidak memiliki senjata kimia. Langkah Trump dinilai memiliki konsekuensi buruk terhadap hubungan antara AS dan Rusia.

Rusia Marah, Serangan AS Dinilai Langgar Hukum Internasional
Presiden Rusia Vladimir Putin. ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev

tirto.id - Rusia mengeluarkan komentar pertamanya pascaserangan rudal AS ke pangkalan udara Suriah yang dilancarkan pada Kamis (6/4/2017) waktu setempat. Presiden Rusia Vladimir Putin membuat pernyataan marah yang menegaskan bahwa serangan AS telah melanggar hukum internasional.

Dilansir dari The Guardian, melalui juru bicara Dmitry Peskov, Putin melihat serangan di Suriah sebagai “agresi terhadap negara berdaulat yang melanggar hukum internasional, dan di bawah dalih palsu.”

Peskov mengaku Suriah tidak memiliki senjata kimia, dan bahwa kehancuran persenjataan itu telah dipantau oleh pengamat internasional. Ia menambahkan, langkah Trump memiliki konsekuensi terhadap hubungan antarkedua negara.

“Dengan langkah ini, Washington telah menyerang signifikan hubungan Rusia -AS, yang sudah dalam keadaan memaafkan,” kata Peskov.

Selain itu, Iran pun telah mengutuk serangan rudal AS pada Suriah. Menanggapi aksi itu, juru bicara kementerian luar negeri Bahram Ghasemi mengatakan serangan itu sebagai “tindakan sepihak berbahaya, merusak, dan melanggar prinsip-prinsip hukum internasional.”

Seperti diketahui, Iran adalah salah satu pendukung terbesar dalam pemerintahan Presiden Bashar al Assad. Bahkan, paramiliter garis keras Garda Revolusi Iran terlibat dalam perang di Suriah.

Ghasemi juga menjelaskan bahwa Iran menjadi “korban terbesar senjata kimia dalam sejarah”, mengacu pada penggunaan senjata Irak selama perang tahun 1980-an.

Sementara itu, terlepas dari pelaku ataupun korban, Iran pun mengutuk serangan senjata kimia di Suriah pada Selasa (4/4/2017).

"[Serangan] akan memperkuat teroris dan menambah kompleksitas situasi di Suriah dan kawasan sekitarnya," jelas Ghasemi merujuk pada serangan rudal AS.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memerintahkan militernya untuk melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara Suriah yang menjadi asal serangan senjata kimia maut diluncurkan. Trump menyebut aksinya ini untuk kepentingan keamanan nasional Amerika dalam melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Trump memerintahkan serangan rudal ini sehari setelah dia menuduh Assad ada di balik serangan senjata kimia pekan ini yang menewaskan paling sedikit 70 orang yang kebanyakan darinya anak-anak, di kota Khan Sheikhoun. Pemerintah Suriah membantah berada di belakang serangan itu.

.

Baca juga artikel terkait SERANGAN AS atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari