tirto.id - Rusia gagal memenangkan dukungan PBB untuk memberi kecaman atas serangan militer yang diluncurkan oleh Amerika Serikat (AS), Inggris dan Perancis. Tuntutan Rusia hanya memenangkan tiga suara di Dewan Keamanan.
Sebuah rancangan resolusi Rusia menyerukan agar ketiga negara Sekutu itu menahan diri dari serangan lebih lanjut ke Suriah. Namun, delapan negara memilih menentang langkah Rusia tersebut, sedangkan empat negara abstain.
Cina dan Bolivia mendukung langkah Rusia, sementara tiga sekutu mereka dengan Swedia, Belanda, Polandia, Kuwait, dan Pantai Gading menentangnya. Peru, Kazakhstan, Ethiopia dan Republik Guinea Khatulistiwa abstain.
"Anda tidak hanya menempatkan diri Anda di atas hukum internasional, tetapi Anda mencoba untuk menulis kembali hukum internasional," kata Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia untuk PBB setelah pemungutan suara, seperti dilansir Straits Times.
Hasil pemungutan suara ini mencerminkan perpecahan kuat di PBB, yang dinilai telah gagal menangani tujuh tahun konflik Suriah dan penggunaan senjata kimia di negara itu.
Amerika Serikat, Inggris dan Perancis pada Sabtu (14/4/2018) telah melancarkan serangan udara ke Suriah. Aksi ini sebagai tanggapan atas dugaan serangan kimia di kota Douna yang dikuasai pemberontak seminggu lalu hingga menewaskan sedikitnya 40 orang.
"Saya berbicara kepada Presiden pagi ini dan dia berkata: Jika rezim Suriah menggunakan gas beracun ini lagi, AS siap menyerang kembali," kata Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dalam pertemuan PBB, Sabtu, sebagaimana dikutip BBC.
Trump sebelumnya juga mengatakan operasi gabungan dengan Perancis dan Inggris siap melanjutkan serangan itu sampai Suriah menghentikan penggunaan senjata kimia.
"Tujuan dari aksi kami malam ini adalah untuk menetapkan penghalang kuat terhadap produksi, penyebaran dan penggunaan senjata kimia," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.
"Kami siap untuk mempertahankan reaksi ini sampai rezim Suriah menghentikan penggunaannya atas penggunaan senjata kimia yang dilarang."
Sementara itu, Inggris berpendapat pada pertemuan PBB bahwa serangan itu "benar dan sah" untuk meringankan penderitaan kemanusiaan dari penggunaan gas beracun berulang kali di Suriah.
Berbicara kepada Dewan Keamanan, Haley mengatakan AS yakin bahwa serangan militer telah melumpuhkan program senjata kimia Suriah.
"Kami siap untuk mempertahankan tekanan ini, jika rezim Suriah cukup bodoh untuk menguji keinginan kami," jelasnya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari