Menuju konten utama

Rupiah Melemah, Pemerintah Pastikan Tak Naikkan Harga BBM Subsidi

Pemerintah menegaskan tak akan menaikkan harga BBM bersubsidi kendati nilai tukar rupiah sedang melemah.

Rupiah Melemah, Pemerintah Pastikan Tak Naikkan Harga BBM Subsidi
Ilustrasi pengisian bahan bakar. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS tidak akan memengaruhi harga BBM bersubsidi. Menurut Sri Mulyani, pemerintah tak ada niatan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi meskipun dolar AS kian menguat dan harga minyak global terus meningkat.

Ia pun membantah apabila pemerintah sempat memasukkan rencana menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut sebagai opsi untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan.

“Di dalam RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2019, sudah kami sampaikan kebijakan mengenai subsidi yang tetap sama,” kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (4/9/2018).

Oleh karena adanya komitmen untuk tetap tidak menaikkan harga BBM hingga tahun depan, Sri Mulyani menyebutkan jumlah subsidi per liternya masih tetap sama seperti yang ditetapkan pada tahun ini. “Tetap sama dengan volume yang ditetapkan yaitu diesel,” ujar Menkeu.

Alokasi subsidi energi dalam RAPBN 2019 sendiri ditetapkan sebesar Rp156,5 triliun. Angka tersebut melonjak sekitar 65 persen apabila dibandingkan dengan alokasi subsidi energi yang dipatok dalam APBN 2018 yang sebesar Rp94,6 triliun.

Adapun alokasi subsidi tersebut dibagi menjadi dua, yakni untuk subsidi BBM sebesar Rp100,1 triliun dengan penyaluran subsidi solar Rp2.000,00 per liter dan sisanya dianggarkan untuk subsidi listrik.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan juga menekankan pemerintah tidak akan mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM menyusul pelemahan rupiah. Ia menyebutkan pemerintah akan lebih fokus dalam mengurangi impor di berbagai proyek dalam negeri.

“Pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat,” ujar Jonan di kantornya, Jakarta, kemarin.

Menurut Jonan, Kementerian ESDM malah berencana untuk menunda proyek kelistrikan serta pembangunan hulu minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batu bara (minerba), dan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE). Jonan pun berkomitmen tidak akan menyetujui usulan untuk mengimpor komponen apabila dari dalam negeri dilakukan produksinya.

Baca juga artikel terkait NILAI RUPIAH atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Agung DH