Menuju konten utama

Rupiah Dibuka Melemah Jelang Rilis Neraca Perdagangan Indonesia

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (15/5/2023) menurun 0,28 persen ke posisi Rp14.792 per dolar Amerika Serikat.

Rupiah Dibuka Melemah Jelang Rilis Neraca Perdagangan Indonesia
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp15.601 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.573 per dolar AS akibat dipicu kekhawatiran Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (15/5/2023) menurun 0,28 persen ke posisi Rp14.792 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.750 per dolar AS.

Pasar tengah menanti capaian neraca dagang periode April 2023 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang ini.

Neraca dagang diperkirakan akan surplus 3,34 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan periode Maret 2023 yang surplus 2,91 miliar dolar AS. Demikian dikutip Antara.

Selain itu, sentimen pergerakan IHSG hari ini adalah bahwa Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing dari awal tahun hingga 11 Mei 2023, yaitu data nonresiden tercatat beli neto Rp64,59 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan beli neto sebesar Rp15,29 triliun di pasar saham.

Sentimen lain, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan terdapat total 156 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah selesai hingga awal Mei 2023, yang mana PSN yang diharapkan selesai hingga akhir 2023 adalah 27 PSN, serta 31 PSN diharapkan rampung hingga 2024 dengan total nilai semua kisaran Rp420 triliun.

Dari mancanegara, Producer Price Index (PPI) AS periode April 2023 tercatat di level 2,3 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang di level 2,7 persen (yoy), dan lebih rendah dari konsensus 2,4 persen (yoy).

Sementara itu, dalam periode bulanan, tercatat di level 0,2 persen month to month (mtm), atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya minus 0,4 persen (mtm).

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH HARI INI atau tulisan lainnya dari Antara

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Antara
Editor: Anggun P Situmorang