tirto.id - Ketika sedang berbelanja, baik di pusat-pusat perbelanjaan, toko, mal, maupun e-commerce, kita seringkali menjumpai diskon. Apa sebenarnya arti diskon ini?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “diskon” diartikan sebagai potongan harga.
Sementara Fandy Tjiptono dalam buku Strategi Pemasaran (2007) menjelaskan diskon sebagai potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.
Secara umum, ada empat bentuk diskon yang sering kita jumpai. Pakar pemasaran Philip Kotler menyebutkan, empat bentuk diskon tersebut antara lain:
1. Diskon Kuantitas (Quantity Discount)
Diskon kuantitas merupakan potongan harga yang diberikan guna mendorong konsumen agar membeli dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Selain itu diskon kuantitas juga dapat memberikan manfaat berupa penurunan unit cost sebagai akibat pesanan dan produk dalam jumlah besar.
2. Diskon Musiman (Promotional Discount)
Diskon musiman merupakan potongan harga yang diberikan hanya pada masa-masa tertentu saja. Diskon musiman digunakan untuk mendorong konsumen agar membeli barang-barang yang sebenarnya baru akan dibutuhkan beberapa waktu mendatang. Dengan demikian, diskon musiman berpengaruh pada pola pembelian konsumen, sehingga fungsi persediaan atau penyimpanan bergeser ke tangan konsumen.
3. Diskon Kas (Cash Discount)
Diskon kas merupakan potongan yang diberikan apabila pembeli membayar tunai barang-barang yang dibelinya atau membayarnya dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian transaksi.
4. Diskon Penjualan (Trade Discount)
Diskon penjualan diberikan oleh produsen kepada penyalur (wholesaler dan retailer) yang terlibat dalam pendistribusian barang dan pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu, seperti penjualan, penyimpanan, dan record keeping.
Rumus dan Cara Menghitung Diskon
Dalam menghitung sebuah potongan harga untuk menentukan harga akhir atau harga setelah diskon, dapat dilakukan dengan cara berikut:
Rumus:
D = D% x H1; kemudian hitung H2 = H1 - D |
D = Jumlah diskon
D% = Presentase diskon
H1 = Harga awal (sebelum diskon)
H2 = Harga akhir (setelah diskon)
Cara menghitung:
Suatu contoh, sebuah barang yang punya harga awal Rp.100.000,- mendapatkan diskon 30%. Berapa harga akhir setelah diskon?
Jawab:
Diketahui: H1 = 100.000; D% = 30%
Maka, dicari terlebih dahulu nilai D = D% x H1 = 30/100 x 100.000 = 30.000
Kemudian, hitung H2 = H1 – D = 100.000 – 30.000 = 70.000
Jadi, harga setelah diskon dari barang tersebut adalah Rp70.000.
Aplikasi Kalkulator Diskon
Selain dapat dihitung secara manual, sebenarnya diskon juga dapat dihitung secara cepat dan praktis menggunakan aplikasi. Berikut ini beberapa jenis aplikasi kalkulator diskon yang dapat digunakan dalam menghitung potongan harga, dan dapat diunduh secara gratis di Google Playstore:
- Kalkulator Diskon (dikembangkan Handy Apps)
Menurut diskripsinya, melalui Kalkulator Diskon, pengguna hanya cukup memasukkan harga awal, persentase diskon, dan persentase pajak penjualan, kemudian aplikasi ini akan memperlihatkan kepada pengguna harga akhir yang harus dibayarkan dan juga berapa banyak uang yang dihemat.
- Kalkulator Diskon (dikembangkan DEEBEE)
Langkah 1: Masukkan harga jual awal, sebelum diskon;
Langkah 2: pilih persentase diskon;
Langkah 3: perhitungan diskon dilakukan secara otomatis
- Diskon Rupiah
- Kalkulator Presentase Diskon dan Pajak
Pengguna juga diklaim akan dapat menetapkan nilai pajak untuk label harga barang yang tidak termasuk pajak, atau untuk menyesuaikan dengan tingkat pajak yang berbeda.
- Hitung Presentase dan Kalkulator Diskon
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yulaika Ramadhani