Menuju konten utama

Rumah Angklung Pukau Publik Italia

Seminggu belakangan, Tim Rumah Angklung asal Jakarta telah berhasil memesona warga Kota Bari dan Napoli di Italia lewat penampilan mereka di Festival dell'Oriente. Hari ini, mereka diundang ke Universitas La Sapienza, Roma, untuk memberikan lokakarya mengenai angklung.

Rumah Angklung Pukau Publik Italia
Wisatawan mancanegara bermain angklung di Saung Angklung Udjo Bandung, Selasa (20/9). Saung Angklung Udjo menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang mengenalkan seni musik tradisi Angklung kepada masyarakat dan para pengunjung dari dalam dan luar negeri. ANTARA FOTO/Agus Bebeng.

tirto.id - Seminggu belakangan, Tim Rumah Angklung asal Jakarta telah berhasil memesona warga Kota Bari dan Napoli di Italia lewat penampilan mereka di Festival dell'Oriente. Hari ini, mereka diundang ke Universitas La Sapienza, Roma, untuk memberikan lokakarya mengenai angklung.

"Sekitar 40 mahasiswa jurusan musikologi di Universitas La Sapienza, Roma dan beberapa profesor musik dengan antusias mengikuti penjelasan mengenai alat musik yang berasal dari Jawa Barat," demikian Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Roma Charles Ferdinand Hutapea kepada Antara London, Selasa (4/10/16).

Lokakarya diawali oleh penjelasan dari Prof. Giovanni Giurati, Ketua Jurusan Musikologi Universitas La Sapienza, sekaligus sosok yang mengundang Tim Rumah Angklung ke kampus tersebut. Ia menjelaskan bahwa angklung merupakan elemen penting dalam proses dialog antar-budaya.

Kemudian Daniele Salvatore, seorang alumnus Universitas La Sapienza, mempresentasikan hasil penelitiannya mengenai angklung saat ia mengambil gelar master di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Daniele menjabarkan sejarah, karakteristik, dan kekhasan instrumen musik tradisional dari Jawa Barat itu.

Akhirnya, giliran Tim Rumah Angklung pun tiba. Tim memandu para peserta lokakarya dalam sebuah sesi edukasi interaktif. Diawali dengan penjelasan dari Putri, sang instruktur, bahwa angklung memiliki filosofi sebagai simbol kerja sama dan harmoni yang semuanya berasal dari alam.

Kemudian dengan perlahan, Putri mengajarkan kepada para peserta cara membunyikan, kemudian memainkan nada do, re, mi di angklung. Mulanya para peserta masih tertatih-tatih, karena belum terbiasa memainkan instrumen ini. Hingga pada akhirnya, mereka berhasil memainkan lagu Italia "O Sole Mio" dan "We Are The World".

"Bellissimo!" teriak para mahasiswa dan para profesor musik tersebut sambil bertepuk tangan setelah mereka berhasil memainkan lagu bersama-sama. Charles Hutapea lalu menjelaskan kepada mahasiswa dan kalangan lain dalam lokakarya, tersebut La bahwa Rumah Angklung (Casa dAngklung) adalah komunitas pemuda pecinta angklung di Jakarta.

Sebelumnya, pada Rabu (28/09/16) di Napoli dan Sabtu (1/10/16) di Bari, Rumah Angklung juga ambil bagian dalam Festival dell'Oriente. Festival ini merupakan festival kebudayaan Asia terbesar di Italia dan salah satu yang terbesar di Eropa.

Di sana, mereka mendapatkan sambutan sangat meriah dari penonton. Terutama saat Rumah Angklung tampil di atas panggung menampilan beberapa komposisi asal Italia. Di antaranya lagu berjudul “O Sole Mio”, “Volare”, serta “Fratelli d'Italia” yang merupakan lagu kebangsaan Italia.

Partisipasi Rumah Angklung Indonesia dalam semua kesempatan tadi adalah buah kerja sama KBRI Roma dan Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Acara ini pun menjadi bagian dari Pekan Budaya Indonesia di Italia (Settimane della Cultura Indonesiana in Italia) yang dikelola secara terpadu oleh KBRI Roma berkerjasama dengan banyak pihak dan diadakan di berbagai kota.

Baca juga artikel terkait ANGKLUNG atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh