tirto.id - Korea Utara (Korut) sukses meluncurkan rudal antarbenua pada Jumat (28/7/2017) kemarin. Rudal bernama Hwasong-14, dalam bahasa Korea berari Mars, dikalkulasi bisa menjangkau wilayah Amerika Serikat.
Pakar senjata dari Middlebury Institute of International Studies, Jeffrey Lewis menyebutkan rudal antarbenua milik Korut ini bisa mencapai Los Angeles. Namun, kata dia, rudal tidak bisa menjangkau bagian barat AS seperti Chicago, New York dan Washington.
"Mungkin saja peluru kendali itu tidak menunjukkan jangkauan penuhnya. Pemodelan komputer memperlihatkan bahwa peluru kendali itu bisa menghantam semua sasaran," ulas Lewis.
Sementara menurut Union of Concerned Scientists yang berbasis di AS, rudal antarbenua Korea Utara ini bisa mencapai ke ujung timur AS di Denver dan Chicago.
Michael Elleman dari International Institute for Strategic Studies menyatakan pintu diplomatik AS dan Korea Utara seketika tertutup gara-gara uji coba yang terakhir ini.
"Kuncinya di sini adalah bahwa Korea Utara berhasil menggelar dua kali uji coba dalam jangka kurang dari satu bulan. Jika kecenderungan ini bertahan, maka mereka bisa menciptakan ICBM yang benar-benar andal sebelum akhir tahun ini," kata Elleman.
Sebagaimana dikabarkan Antara dari Reuters, rudal ini mencapai ketinggian 3.724.9 km dan terbang sejauh 998 km selama 47 menit 12 detik sebelum mendarat di perairan lepas pantai timur Semenanjung Korea, lapor kantor berita Korea Utara KCNA seperti dikutip Reuters.
Para pakar Barat menyatakan peluru kendali ini lebih maju ketimbang peluru kendali antarbenua atau ICBM yang diluncurkan Korut pada uji coba pertama.
Reaksi Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam keras uji coba rudal balistik antarbernua milik Korea Utara pada Jumat lalu. Menurutnya tindakan Korea Utara itu "sembrono dan berbahaya" yang akan "semakin mengucilkan" negara itu.
"Amerika Serikat mengecam uji coba itu dan menolak klaim rezim tersebut bahwa uji coba itu -- dan senjata tersebut -- menjamin keamanan Korea Utara. Pada kenyataannya, itu memberikan efek berlawanan," ujar Trump dalam sebuah pernyataan.
"Dengan mengancam dunia, senjata-senjata dan uji coba tersebut akan semakin mengucilkan Korea Utara, melemahkan perekonomiannya dan membuat rakyat mereka pergi."
"Amerika Serikat akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan tanah air Amerika dan melindungi sekutu kami di kawasan ini," imbuh Trump seperti dikutip AFP.
Sebaliknya Korea Utara pada Sabtu mengklaim sukses meluncurkan rudal balistik antar-benua (Inter-Continental Mallistic Missile/ICBM) menyusul tes pertamanya pada awal Juli. Korut juga mengklaim bahwa seluruh daratan Amerika Serikat berada dalam jangkauannya.
"Tes terkini membuktikan keandalan roket rudal balistik antar-benua kita dan kapasitas untuk meluncur kapan saja dan di mana saja" menurut laporan KCNA, yang juga menyebut bahwa pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan seluruh daratan Amerika Serikat dalam jangkauan Korea Utara.
Laporan itu menyatakan bahwa pengujian rudal ditujukan untuk menyampaikan peringatan "keras" kepada Amerika Serikat, yang mengenakan sanksi-sanksi dan menekan Korea Utara.
"Ancaman perang Washington cuma membuat kita makin bangkit dan memberi kita alasan bagi keinginan kita membangun senjata nuklir," kata Kim sebagaimana dikutip KCNA.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH