Ruang Seni Bachtiar Hafid

Suasana di taman komplek Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (1/7/18). Bangunan bersejarah peninggalan Belanda ini selain menyimpan informasi sejarah tentang Sulawesi Selatan juga terdapat studio pelukis Bachtiar Hafid berkarya yang terletak di belakang area benteng. tirto.id/Hafitz Maulana
Sebuah majalah yang pernah mengulas tentang proses berkarya pelukis asal Pinrang, Bachtiar Hafid di Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah, Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (1/7/18). Bachtiar Hafid pernah mendapat penghargaan dari International Biographic Centre (IBC) Inggris dan Presiden Children Art Studio ST.Cyrill and Methode Macedonia tahun 2000 lewat karya portrait lukisan Syekh Yusuf. tirto.id/Hafitz Maulana
Palet lukis milik Bachtiar Hafid di Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah, Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (1/7/18). tirto.id/Hafitz Maulana
Seorang pengunjung melihat karya-karya lukis Bachtiar Hafid di Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah, Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (1/7/18). tirto.id/Hafitz Maulana
Perlengkapan melukis Bachtiar Hafid yang banyak menggunakan cat minyak di Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah, Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (1/7/18). tirto.id/Hafitz Maulana
Sebuah sketsa lukisan yang belum selesai dari karya lukis Bachtiar Hafid di Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah, Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (1/7/18). tirto.id/Hafitz Maulana
Beberapa karya lukis Bachtiar Hafid di Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah yang terletak di bangsal belakang Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan. tirto.id/Hafitz Maulana
Bachtiar Hafid, seorang pelukis yang menggunakan metode intuitif untuk membaca sejarah dan dituangkan dalam karya lukisnya. Sebagian besar karya-karya lukisnya seputar portrait orang-orang besar atau pahlawan di zaman kolonial. tirto.id/Hafitz Maulana
Sebuah kotak donasi dari para pengunjung di sebelah lukisan potret Hasanuddin karya Bachtiar Hafid. tirto.id/Hafitz Maulana
Pintu mini yang berada di barat komplek Benteng Rotterdam untuk masuk ke Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah yang sekaligus menjadi studio pelukis Bachtiar Hafid. tirto.id/Hafitz Maulana
Sebuah lukisan potrait Sultan Hasanuddin karya Bachtiar Hafid di Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah, Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (1/7/18). tirto.id/Hafitz Maulana
Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah tidak hanya menjadi studio bagi Bachtiar Hafid melainkan sebagai ruang berdiskusi seputar sejarah bagi para pengunjung di sekitar Benteng Rotterdam.
Selasa, 17 Juli 2018 18:25 WIB
Aroma lembab begitu kuat ketika memasuki sebuah bangsal bertuliskan Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah melalui pintu mini di bagian timur komplek Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan. Ruangan tersebut adalah sebuah studio seorang pelukis senior kelahiran Pinrang tahun 1947, Bachtiar Hafid.

Bachtiar Hafid dikenal sebagai pelukis yang menampilkan potrait-potrait tokoh besar dan pahlawan di masa kolonial dengan menggunakan metode intuitif untuk membaca sejarah kemudian dituangkan ke kanvas melalui goresan kuas dan cat minyak. Beberapa tokoh pahlawan yang dilukisnya memiliki relasi dengan sejarah kolonial di Sulawesi seperti karya portrait Sultan Hasanuddin, Raja Bone arung Palakka, Raja Gowa ke-14 dan karya lukisan potrait Syekh Yusuf yang mengantarkannya meraih penghargaan dari International Biographic Centre (IBC) Inggris dan Children Art Studio ST.Cyrill and Methode Macedonia tahun 2000.

Ruang Apresiasi Seni dan Sejarah tidak hanya menjadi studio bagi Bachtiar Hafid melainkan sebagai ruang berdiskusi seputar sejarah bagi para pengunjung di sekitar Benteng Rotterdam. Biasanya menjelang sore, Bachtiar Hafid dapat ditemu di ruangan tersebut untuk mulai melanjutkan lukisannya ataupun sekedar menikmati secangkir kopi instan. tirto.id/Hafitz Maulana
DarkLight