Menuju konten utama

RS TNI-Polri Siapkan Ribuan Bangsal untuk Pasien Positif COVID-19

RS TNI persiapkan 3 ribuan bangsal isolasi dan RS Polri siapkan 2 ribu kamar untuk pasien positif COVID-19.

RS TNI-Polri Siapkan Ribuan Bangsal untuk Pasien Positif COVID-19
Anggota Brimob Polda Sulsel menyemprotkan cairan disinfektan pada kursi roda di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/3/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/ama.

tirto.id - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan pihaknya memiliki 109 rumah sakit tingkat I-IV yang tersebar di seluruh Indonesia yang dipersiapkan sebagai lokasi isolasi bagi orang terpapar COVID-19.

"Untuk TNI, (rumah sakit) sudah dan sedang dipersiapkan sebagai ruang isolasi yang mampu menampung minimal 10-30 tempat tidur setiap rumah sakit," ucap Hadi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020). Ia mempersilakan masyarakat yang merasa terindikasi COVID-19 dapat menggunakan rumah sakit tersebut. Jika ditotal, TNI menyiapkan ruang isolasi sekitar 3 ribuan bangsal isolasi untuk pasien Corona.

Selanjutnya, Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto berujar pihaknya menyiapkan 52 rumah sakit kepolisian atau sekitar 2.000 kamar yang siap digunakan untuk menampung orang terpapar COVID-19. Semisal, 200 kamar di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob, Depok, Jawa Barat dan 50 kamar di Rumah Sakit Bhayangkara Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sementara itu, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyatakan gugus tugas di daerah harus berencana baik perihal penggunaan rumah sakit di wilayah masing-masing lantaran peningkatan pasien positif Corona.

"Seluruh kepala gugus tugas yakni gubernur, bupati dan wali kota, (juga) wakilnya yaitu pangdam dan kapolda, harus bisa perencanaan dengan baik," kata dia di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020).

Mereka harus bisa menginventarisasi rumah sakit daerah milik TNI-POLRI dan BUMN untuk segera mungkin dioptimalkan persiapan dan penggunaannya. "Daerah yang belum ada kasus (COVID-19), diharapkan tidak diam, tapi segera susun rencana aksi," sambung Doni. Kementerian PUPR ia bilang akan mendukung penuh kebutuhan di daerah.

Selain pemerintah, penanganan COVID-19 juga dapat dilakukan dengan metode operasi kemanusiaan berbasis komunitas oleh publik. "Diharapkan semakin banyak masyarakat yang ikut berperan, apakah menyiapkan logistik untuk tenaga kesehatan, termasuk memobilisasi relawan," kata Doni.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Restu Diantina Putri