Menuju konten utama
Pilgub DKI Jakarta 2024

RK Tak Ingin Ada Polemik Sirekap: Kita Ingin Menang Bermartabat

RK mengatakan pemilihan kepala daerah harus berjalan jujur dan adil tanpa error Sirekap.

RK Tak Ingin Ada Polemik Sirekap: Kita Ingin Menang Bermartabat
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono memberikan keterangan pers usai deklarasi kampanye Pilkada DKI Jakarta 2024 damai di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (24/9/2024). (Tirto.id/Yohanes Hasiholan)

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil (RK), mempercayai pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam rekapitulasi suara. Rekapitulasi suara dalam pilkada sendiri akan kembali menggunakan sistem Sirekap.

“Apapun metodanya, saya meyakini orang-orang pintar di KPU sudah memikirkan itu,” kata pria yang akrab disapa RK tersebut usai belusukan ke daerah Pancoran Barat, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2024).

Tak dipungkiri RK, dirinya berharap kegaduhan yang sempat timbul saat Pilpres 2024 mengenai persoalan Sirekap tidak terulang lagi. Dia pun meyakini, KPU telah melakukan evaluasi untuk memperbaiki persoalan yang sebelumnya timbul dari penggunaan sistem Sirekap.

“Saya tidak bisa bicara teknis, saya meyakini KPU juga melakukan evaluasi diri. Kalau SirekaP dianggap banyak dinamika, ya tolong jangan terjadi lagi di era pilkada,” tutur RK.

Lebih lanjut RK menekankan, pemilihan kepala daerah harus berjalan jujur dan adil.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu menegaskan, dirinya tidak menginginkan ada calon yang menang karena adanya kecurangan. Dia bersama Suswono pun berharap nantinya kemenangan akan mereka raih dengan bermartabat.

“Kita ini kan jujur dan adil, kita ingin menang juga bermartabat, tanpa menang nanti disalahsangkakan, saya juga nggak mau,” ungkap dia.

Sebelumnya, Komisioner KPU Divisi Teknis dan Logistik Idham Holik mengungkapkan bahwa pihaknya akan tetap menggunakan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam pelaksanaan Pilkada 2024. Dia menjamin bahwa Sirekapdapat digunakan lebih baik daripada saat Pilpres sebelumnya.

"Selanjutnya juga dalam pembahasan rancangan PKPU tadi, kami sampaikan komitmen KPU untuk memperbaiki sistem teknologi informasi yang dahulu dalam penyelenggaraan Pemilu serentak 2024, kami namakan Sirekap," kata Idham di Gedung KPU RI, Selasa (24/9/2024).

Idham mengakui bahwa penggunaan Sirekapsemasa Pilpres sebelumnya dipenuhi dengan sejumlah kekurangan. Namun dia menjamin bahwa kekurangan yang ada pada saat Pilpres, seperti perbedaan data yang sebelumnya sempat memunculkan polemik di masyarakat.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Politik
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Anggun P Situmorang