tirto.id - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab memimpin langsung aksi demonstrasi menuntut pencopotan Kapolda Jabar Anton Charliyan di depan Gedung Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam), Mabes Polri, Senin (16/1/2017).
Sebagaimana dilaporkan Antara, dalam orasinya, Rizieq menyampaikan Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan dan Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan akan segera dilaporkan ke Bareskrim Polri karena telah mengadu domba umat.
"Kapolda yang bersalah harus diproses Propam! Kapolri jangan lemah untuk berhentikan Kapolda yang salah! Allahuakbar! Takbiiir," teriak Rizieq.
"Kami siap melaporkan jenderal preman! Kapolda Metro telah menghasut Laskar FPI supaya menghantam HMI," katanya.
Ribuan massa Front Pembela Islam (FPI) tiba di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Senin pukul 11.20 WIB setelah melakukan longmarch dari Lapangan Mesjid Al-Azhar sebagai titik kumpul mereka.
Dalam tuntutannya, massa FPI meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan karena Anton dianggap membiarkan terjadinya bentrokan antara massa FPI dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bogor, Jawa Barat.
FPI juga menuntut Polri untuk mengusut aktor intelektual dalam peristiwa bentrokan tersebut.
Massa juga meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan untuk dicopot dari jabatannya karena telah mengadu domba massa FPI dengan HMI.
Beberapa spanduk yang dibawa massa bertuliskan "Copot Kapolda Jabar", Copot Kapolda Metro", Copot Kapolda Kalbar", Ayo Habisi Penyerang Ulama", dan "Ayo Ganyang PKI".
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan pihaknya dan Kepala Pelayanan Markas Polri Kombes Pol Budi Widjanarko yang akan menerima utusan rombongan FPI hari ini.
"Saya akan terima dengan Kepala Yanma Kombes Budi Widjanarko," kata Brigjen Rikwanto.
Sebanyak 2.800 personel Polri disiagakan untuk mengamankan area Mabes Polri terkait unjuk rasa FPI itu. Ribuan polisi tersebut disiagakan secara menyebar di sekitar Gedung Utama Mabes Polri dan Museum Polri. Sejumlah anjing polisi juga tampak diturunkan.
Ruas jalan di depan Baharkam telah disterilkan dari kendaraan bermotor karena digunakan sebagai tempat unjuk rasa. Sementara kendaraan yang mengarah ke Blok M bisa menggunakan jalur terowongan Trunojoyo.
Kronologi Aksi FPI
Demonstrasi hari ini merupakan buntut dari pemeriksaan Rizieq Shihab terkait dugaan penodaan lambang negara di Mapolda Jabar, Bandung Kamis (12/1) pekan lalu. Saat itu Rizieq dicecar 22 pertanyaan selama menjalani pemeriksaan di Ruangan Ditreskrimum Mapolda Jabar.
Setelah pemeriksaan, polisi berencana menggelar perkara kasus penodaan lambang negara yang diduga dilakukan Riziewq.
Kapolda Jabar, Irjen Anton Charliyan, menuturkan hingga saat ini sebanyak 10 orang saksi dan saksi pelapor yakni Sukmawati Sukarno Putri telah diperiksa oleh penyidik.
"Oleh karena itu, nanti kami akan mencari pembuktian karena selain dari gambar video ada juga saksi-saksi. Ke depan akan kami adakan pemeriksaan lagi, jadwalnya secepat mungkin akan kita laksanakan, minggu depan mungkin," katanya seperti diwartakan Antara, Kamis pekan lalu.
Sementara itu, usai menjalani pemeriksaan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab mengatakan menyerahkan proses penyelidikan kepada pihak penyidik.
"Untuk hasil itu wewenang penyidik. Mungkin nanti mereka akan mempelajari terlebih dahulu dipadu dengan keterangan lain baru bisa mengambil kesimpulan. Hari ini saya lebih banyak memaparkan isi tesis ilmiah saya," kata dia.
Rizieq mengatakan akan bersikap lebih kooperatif kepada penyidik dan siap memenuhi panggilan kembali untuk keterangan tambahan.
"Hal itu tergantung pandangan penyidik, kalau memang dibutuhkan untuk BAP tambahan, saya siap untuk datang," tuturnya.
Proses pemeriksaan Rizieq oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat diwarnai kericuhan yakni sesaat setelah Habib Rizieq selesai menjalani pemeriksaan dari Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung.
Kericuhan terjadi antara massa FPI dengan ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia yang menuntut kasus penistaan Pancasila agar dituntaskan.
Sehari berikutnya, Jumat (13/1) dini hari, markas GMBI di Bogor, Tasikmalaya, dan Ciamis diserang sejumlah kelompok tak dikenal. Polisi menyebut aksi itu terkait dengan kericuhan sebelumnya.
Polisi juga menangkap 20 orang yang diduga menjadi pelaku penyerangan tersebut. Belakangan muncul isu bahwa Irjen Pol. Anton Charliyan menjadi pembina GMBI. FPI kemudian menuding Anton menjadi pengadu domba antar ormas-sebagaimana terjadi hari ini.