tirto.id - Ribuan pendaki dari berbagai daerah menyambut tahun baru di puncak Gunung Slamet. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga Prayitno.
"Berdasarkan pantauan dan penjualan tiket di Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, jumlah pendaki yang naik ke puncak Gunung Slamet hingga pagi ini sudah tercatat sebanyak 2.100 orang," katanya di Purbalingga, Sabtu (31/12/2016).
Ribuan pendaki itu mulai berangkat mendaki sejak hari Jumat (30/12/2016) dan tidak menutup kemungkinan masih akan bertambah, demikian informasi yang dilansir Antara.
Ia mengatakan pihaknya berupaya mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian tiga pendaki asal Tegal yang tersambar petir pada hari Kamis (29/12/2016) maupun kejadian-kejadian lainnya.
“Oleh karena itu, seluruh pendaki akan didata oleh petugas di Pos Pendakian Bambangan,” jelas Prayitno.
Bahkan, lanjut dia, setiap ketua kelompok pendaki wajib meninggalkan identitas berupa kartu tanda penduduk (KTP) atau surat izin mengemudi (SIM) dan nomor kontak.
"Kami selalu meminta para pendaki untuk menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan selama di puncak dan jalur pendakian. Sampah wajib dimasukkan kantong dan selanjutnya dibawa saat turun, jangan dibuang sembarangan," katanya.
Prayitno mengatakan selama pendakian, pendaki dilarang menebang pohon maupun memetik bunga edelweis yang banyak tumbuh di Gunung Slamet.
Selain itu, kata dia, pendaki juga harus waspada terhadap serangan hipotermia karena kondisi cuaca di puncak Gunung Slamet sangat dingin dan sering terjadi hujan yang disertai petir.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari