Menuju konten utama

Respons Warga atas Rute Baru KRL Cikarang-Jakarta

PT KAI (Persero) pada Sabtu (7/10/2017) lalu, secara resmi membuka beberapa stasiun yang berada di daerah Timur di antaranya Stasiun Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, dan Cikarang. Bagaimana respons warga?

Respons Warga atas Rute Baru KRL Cikarang-Jakarta
KRL Commuter Line melintas di kawasan Bekasi yang telah terpasang jalur kereta api dwi ganda (Double-Double Track) Jawa Barat, Kamis (14/9/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Kehadiran kereta api listrik (KRL) dengan rute Cikarang-Jakarta yang baru diresmikan disambut baik warga Bekasi sebab dapat menghemat biaya dan waktu tempuh mereka.

“Luar biasa sangat bagus dan bermanfaat sekali karena kami pengguna kereta api yang berada di daerah timur terbantu. Ini juga bisa menghemat biaya dan waktu yang biasa kita punya untuk bolak-balik Stasiun Bekasi ke Bekasi Timur yang lumayan menguras,” ungkap Niar salah seorang pengguna kereta di Stasiun Bekasi Timur, di Jakarta, Senin (9/10/2017).

PT KAI (Persero) pada Sabtu (7/10/2017) lalu, secara resmi membuka beberapa stasiun yang berada di daerah Timur di antaranya Stasiun Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, dan Cikarang. Bagi masyarakat hal tersebut merupakan fasilitas baru yang selama ini sangat dibutuhkan guna mengatasi masalah kepadatan penumpang di stasiun serta kemacetan.

"Selain menghemat waktu dan biaya, [stasiun] ini dapat mengurangi kemacetan juga karena banyak ojek online yang menambah padatnya jalan karena mereka menunggu penumpangnya," kata pengguna kereta api lainnya, Khuriyah.

Namun, masyarakat meminta agar stasiun baru dan rute baru ini dibangun lebih aman, terutama untuk anak-anak karena lokasi stasiun dekat dengan permukiman.

"Banyak anak-anak kecil dari daerah setempat berada di pinggir rel dengan jarak yang sangat dekat dengan kereta api yang melintas. Itu membuat saya sebagai pengguna merasa ngeri dan takut terjadi apa-apa dengan anak-anak itu," kata Niar.

Banyak juga remaja sekitar yang memanjat tembok-tembok yang sudah dibuat di sekeliling halaman depan stasiun untuk masuk ke dalam. Hal tersebut membuat khawatir masyarakat serta pengguna kereta api.

Selain itu masyarakat juga meminta untuk keamanan dan ketertiban lahan parkir untuk pengguna. Untuk saat ini sejak pembukaan resminya, Stasiun Bekasi Timur meminta bantuan Karang Taruna Kecamatan Bekasi Timur untuk menjaga keamanan dan ketertiban lahan parkir untuk sementara.

"Semoga adanya stasiun ini menjadi sebuah awal baru untuk dunia transportasi agar lebih maju dan bagus lagi. Karena dalam membuat sesuatu yang baru harus dipertimbangkan lagi tujuan dan manfaatnya untuk masyarakat," kata Khuriyah.

Stasiun Bekasi Timur pada saat pengoperasian perdananya, Minggu (8/10/2017) tampak seperti tempat wisata yang baru dibuka untuk umum.

Seorang petugas keamanan di stasiun, Dedi mengatakan hal tersebut merupakan bentuk antusias masyarakat dalam menyambut stasiun itu. Tidak sedikit masyarakat yang mulai untuk menggunakan kereta api dalam perjalanannya atau hanya sekedar berfoto.

"Antusias masyarakat sangat besar atas kehadiran Stasiun Bekasi Timur ini. Menurut teman saya yang shift pagi, sudah banyak penumpang yang menggunakan kereta dari sini. Siang ini juga masih banyak masyarakat yang menggunakan kereta dan sekedar foto-foto untuk mengabadikannya," ujar keamanan Stasiun Bekasi Timur, Dedi.

Mustika, seorang karyawati stasiun mengatakan bahwa jadwal yang berjalan sekarang ini masih belum dapat dipastikan sebab masih lebih didominasi kereta api lintas provinsi.

"Jadwal yang berlaku sekarang memang belum resmi atau pasti. Ini karena stasiun masih didominasi kereta api yang perjalanannya lintas provinsi atau daerah luar Bekasi," katanya, seperti dikutip Antara.

Sebelum ada KRL rute Cikarang-Jakarta Kota,para pengguna kereta api mesti pergi ke Stasiun Bekasi yang berada di Bekasi Selatan. Hal tersebut menurut penumpang kereta membuang banyak waktu, biaya, dan mengakibatkan kemacetan yang parah membuat banyak pengguna terlambat sampai tujuan.

Baca juga artikel terkait KRL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra