Menuju konten utama

Respons Satgas COVID-19 Soal 100 Dokter Meninggal & Kapasitas RS

Soal meninggalnya 100 dokter lebih dalam penanganan COVID-19, Pemerintah menyebutkan sudah meminta seluruh dokter menggunakan alat pelindung diri.

Respons Satgas COVID-19 Soal 100 Dokter Meninggal & Kapasitas RS
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Jakarta. (ANTARA/HO/Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional).

tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah turut berduka atas meninggalnya 100 dokter lebih dalam penanganan COVID-19. Pemerintah sudah berusaha menekan dampak COVID-19 di sektor kesehatan.

Pertama, kata Wiku, pemerintah berusaha membuat para dokter terlindungi dengan meminta seluruh unsur pelayanan kesehatan menggunakan alat pelindung diri.

"Sejak awal satgas telah mendorong seluruh rumah sakit dan pelayanan kesehatan agar para dokter dan tenaga kesehatan dilindungi dengan alat pelindung diri yang berkualitas. Semua dokter harus menggunakan APD saat menangani pasien," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2020).

Kedua, satgas juga menyadari tentang berkurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit. Ia memahami kalau persentase keterpakaian tempat tidur Jakarta mencapai 69 persen sementara kamar ICU sudah terisi 77 persen per 28 Agustus 2020.

Pemerintah kini berusaha menekan pemakaian tempat tidur dan ICU di bawah 60 persen dengan memindahkan pasien ringan dan sedang ke RS Darurat Wisma Atlet.

"Dengan demikian jumlah tempat tidur untuk ICU dan ruang isolasi dapat dimanfaatkan untuk pasien pasien COVID lainnya, demikian pula untuk yang positif dengan gejala ringan, dirawat di RS Wisma Atlet dan isolasi mandiri yang terpusat juga ditempatkan di RS Wisma Atlet apabila tidak ada isolasi mandiri untuk masyarakat," kata Wiku.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan kematian dokter di Indonesia sudah mencapai 100 orang dalam menangani COVID-19. Dalam akun twitter PB IDI, pengurus PB IDI mengajak masyarakat berdoa untuk mengenang para pejuang kesehatan yang gugur serta mendoakan kesehatan dokter yang masih menangani COVID-19.

Selain masalah dokter yang terus berkurang, ketersediaan tempat tidur juga menjadi soal. Di Jakarta, jumlah tempat tidur ICU terbatas. Berdasarkan data Dinkes Jakarta yang diakses pada Rabu (2/9/2020) dini hari, jumlah kamar ICU tersisa 5 kamar di 5 rumah sakit berbeda. Sementara itu, jumlah ruang isolasi di DKI Jakarta per Rabu (2/9/2020) dini hari berada pada angka 146 yang tersebar di 17 rumah sakit daerah di Jakarta.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri