tirto.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat Bengkulu sebagai daerah dengan persentase kenaikan kematian tertinggi per minggu ini. Satgas juga mencatat Bengkulu masuk sebagai 5 daerah dengan tingkat kesembuhan terendah.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan ada kenaikan kasus meninggal dalam satu pekan terakhir sebesar 24,4 persen. Bengkulu mengalami kenaikan kematian tertinggi hingga melebihi batas nasional.
“Terjadi kenaikan kasus meninggal dalam seminggu sebesar 24,4 persen di mana persentase kenaikan (kematian) tertingginya 5 besar pertama adalah Bengkulu 7,29%," kata Wiku saat konferensi pers secara daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Ia menambahkan, “Perlu diingat bahwa persentase kematian nasional adalah 4,23%. Jadi Bengkulu ini di atas rata-rata dari nasional,” kata dia.
Wiku menuturkan, Jawa Tengah berada di peringkat kedua dengan persentase kenaikan hingga 7,18 persen. Disusul Jawa Timur (7, 07 persen), Nusa Tenggara Barat (5, 76 persen), dan Sumatera Selatan (5,68 persen).
Kenaikan angka kematian di 5 provinsi mengalami kenaikan yaitu Jawa Tengah yang naik dari 60 menjadi 144; Aceh 6 menjadi 29; Bali dari 2 menjadi 13; Riau naik dari 4 menjadi 11 kasus meninggal.
Persentase angka kematian di 4 provinsi naik hingga 100 persen. Kenaikan kematian terbesar juga dialami di Jawa Timur dari 149 kasus kematian menjadi 177 kasus.
Wiku juga mengatakan, angka kesembuhan nasional Indonesia berada di angka 72,8 persen. Angka ini lebih tinggi daripada angka kesembuhan global yang mencapai 69,9 persen.
Saat ini, kata Wiku, 5 provinsi yang memiliki tingkat kesembuhan terbesar adalah Sulawesi Tengah (90,87 persen). Kemudian disusul Kepulauan Bangka Belitung (90,79%), NTT (88,14%), Gorontalo (86,87 persen) dan Bali (85,76%).
Sementara itu, tingkat persentase kesembuhan 5 provinsi terendah dipegang oleh Aceh dengan angka 15,38 persen. Bengkulu pun masuk peringkat ketiga dengan 53,06 persen. Peringkat kedua jatuh pada Jambi (49,34 persen. Di bawah Bengkulu ada Riau (55,49%) dan Jawa Barat (55,81 persen) di peringkat kelima. Wiku berharap angka kesembuhan daerah yang rendah bisa ditingkatkan.
“Ini artinya jumlah penderita atau kasus positifnya yang masih sakit tingkat kesembuhannya seputar itu tadi yang harus ditingkatkan menjadi contoh dari beberapa tempat provinsi tadi yang memiliki kesembuhan sangat tinggi, agar secara keseluruhan nasional angkanya bisa menjadi lebih baik lagi dari pada tingkat Global sehingga kita bisa mampu menghadapi COVID ini dengan baik," kata Wiku.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz
