tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi ihwal pemberitaan media asing. Hal itu ia katakan saat disinggung mengenai penggunaan bambu untuk bendera-bendera Asian Games 2018 yang menjadi sorotan media asing.
"Kita jangan terombang-ambing dengan perkataan orang lain [media asing]," katanya usai memberikan pidato pembukaan Workshop dan Pelatihan Volunteer Ticketing di Hotel Borobudur pada Senin (23/7/18).
Beberapa waktu lalu bendera-bendera negara peserta Asian Games 2018 dipasang di tiang berbahan belahan bambu dan diikat pada pagar pembatas jalan di beberapa daerah.
Tak lama kemudian, bendera-bendera tersebut dilepas oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) pada pekan lalu, Selasa (17/7/2018) sore hari.
Beberapa media asing pun ikut mengulas hal tersebut. Mulai dari South China Morning Post hingga Channel NewsAsia.
"Saya sudah lihat dari Channel NewsAsia, tapi inilah Indonesia, bahwa masyarakat kita bersifat parsitipatif dan kolaboratif," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa media asing boleh menyoroti berbagai hal, namun dirinya meyakinkan bahwa Indonesia bisa menunjukkan kepada media asing bahwa ini adalah Asian Games 2018--yang diselenggarakan oleh Indonesia--merupakan yang terbaik di dunia.
Bahkan, Sandiaga mengambil contoh Piala Dunia 2018 yang baru saja rampung di Rusia.
"Sama seperti Piala Dunia [2018] di Rusia kemarin, semua banyak yang menyoroti, namun Piala Dunia di Rusia itu menjadi yang terbaik dan paling terorganisir dengan rapi," katanya.
Sandiaga meyakinkan bahwa Indonesia memiliki cukup persiapan untuk menyelenggarakan Asian Games 2018. Oleh karena itu ia cukup optimistis bahwa Indonesia bisa menunjukkan yang terbaik bagi media asing.
"Jangan mempertanyakan kemampuan kita. Jangan sampai kita saling menjatuhkan. Jangankan Asian Games, agenda IMF dan World Bank juga akan dilaksanakan pada bulan Oktober di Indonesia, kita mampu," tutupnya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Ibnu Azis