tirto.id - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah merespons ucapan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mempertanyakan mengapa dana pengelolaan sampah Jakarta lebih besar dari Surabaya.
Risma menyebut, dana pengelolaan sampah di Jakarta Rp3,7 triliun, sedang Surabaya hanya Rp30 miliar.
Saefullah mengatakan hal tersebut berbeda karena volume sampah yang dihasilkan oleh penduduk di dua daerah ini juga berbeda.
"Sampah mereka berapa? Itu kan cuma kota Surabaya. Kalau enggak salah hanya 300 ton," kata Saefullah saat ditemui, Selasa (30/7/2019).
Ia mengatakan perbedaan volume sampah antara Jakarta dan Surabaya sangat drastis. Bahkan, untuk ukuran Surabaya hanya bisa disandingkan dengan Jakarta Utara saja.
"Bu Risma apa? Walikota Surabaya. Sama dengan Jakarta Pusat. Sama ukurannya. DKI keseluruhan menjelang 8.000 ton sehari. Jadi banyak," tambahnya.
Lawatan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DKI Jakarta ke Surabaya, pada 27 Juli 2019 bikin ramai media sosial. Hal ini lantaran munculnya perbandingan soal anggaran pengelolaan sampah antara kedua daerah tersebut.
Anggota DPRD DKI Bestari Barus mengatakan, Jakarta punya anggaran bejibun, tapi justru lebih buruk dari Surabaya dalam hal penanganan sampah.
Politikus Partai Nasdem ini menyebut anggaran untuk pengelolaan sampah DKI mencapai Rp3,7 triliun. Angka itu, kata Bestari, berkali-kali lipat lebih besar ketimbang kota yang dipunggawai oleh Tri Rismaharini atau Risma.
Risma juga kaget dengan dana yang dikeluarkan Pemda DKI Jakarta untuk pengolahan sampah. Yakni mencapai Rp3,7 triliun.
"Kalau di Surabaya hanya menghabiskan dana Rp30 miliar. Karena kita menghemat biaya-biaya yang tidak perlu. Kita juga punya rumah-rumah kompos dan berhati-hati untuk menimbang sampah," kata Risma.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari